Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tipe Orang yang Kurang Cocok Berbisnis, Apakah Kamu Termasuk?

Kompas.com, 18 Maret 2022, 16:40 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap orang pada dasarnya memiliki bakat berwirausaha atau menjadi pengusaha. Tetapi, bakat saja tidak cukup. Dibutuhkan latihan dan pengalaman agar dapat menjadi pengusaha bermental baja dan tangguh.

Pengusaha yang sukses adalah mereka yang memiliki sifat dan karakteristik yang mendukung keterampilan atau keahliannya. Seperti visioner, tidak mudah putus asa, percaya diri, kreativitas, dan lainnya.

Tetapi ada orang-orang yang kurang cocok berbisnis. Jika tetap nekat bisnis atau usaha, kemungkinan besar akan gagal. Ini tipe-tipe orang yang dimaksud, seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Suka membuat keputusan mendadak

Bagi yang suka membuat keputusan mendadak, kamu bukan tipe orang yang cocok terjun ke dunia bisnis. Kalau tetap bersikeras, sama saja dengan menjatuhkan diri ke jurang.

Bisnismu bakal susah berhasil karena dalam mengambil keputusan harus berdasarkan berbagai pertimbangan yang matang. Perlu dipikirkan sebab, akibat, keuntungan, dan segala risiko yang muncul dari setiap aktivitas yang berhubungan dengan bisnis.

2. Ragu terhadap kemampuan diri sendiri

Memang, kamu bukan seorang peramal hebat yang dapat memprediksi kelangsungan bisnis. Tapi setidaknya kamu memiliki bekal cukup yang ada kaitannya dengan bisnis untuk memudahkan pengambilan keputusan.

Penting juga untuk menghindari keraguan dalam hal apapun, baik itu kemampuan diri termasuk saat mengambil keputusan. Kamu ragu apakah bisa menjalankan bisnis tersebut, atau ragu bisa membuat produk yang disukai konsumen.

Keraguan tidak akan mendatangkan hasil maksimal, tapi justru mendatangkan malapetaka yang membuat aktivitas bisnis menjadi terhambat. Di mana bisnis kompetitor sudah dua langkah di depan, sementara bisnismu masih stagnan alias jalan di tempat.

Jadi, buang jauh-jauh keraguan, mantapkan langkah dan percaya diri dalam dunia berbisnis.

3. Takut gagal

Salah satu tipe orang yang tidak akan bisa sukses sampai kapanpun dalam bisnis adalah orang yang takut gagal. Kamu bukan tipe orang yang berani mengambil risiko. Sukanya bermain aman, sedangkan bisnis penuh dengan risiko.

Bagaimana mungkin sebuah bisnis dapat sukses tanpa gagal di awal? Bahkan pengusaha yang sudah terbukti sukses dan kini menjadi konglomerat, pernah gagal atau jatuh bangun berkali-kali. Dihina dan di-bully, serta penolakan menjadi makanan sehari-hari.

Kegagalan adalah hal wajar dalam bisnis. Dari kegagalan, kamu bisa belajar dan memperbaiki bisnis, sehingga tidak jatuh di lubang yang sama untuk kedua kali.

Jika kamu tidak menyerah, dan senantiasa melakukan evaluasi serta perbaikan, bisnis kamu akan berkembang pesat. Kesuksesan pun akan kamu rengkuh.

4. Takut rugi

Setiap pengusaha atau menjalankan bisnis, pasti ingin untung. Tetapi sama seperti investasi, bisnis juga ada risiko kerugian. Apakah itu besar pasak daripada tiang, omzet turun tajam, dibohongin klien, piutang tak terbayar, dan sebagainya.

Biasanya dalam memulai bisnis, kamu tidak akan langsung untung. Tanpa pernah rugi, kamu tidak akan belajar bagaimana caranya menekan pengeluaran, memaksimalkan bahan baku agar efisien, lebih selektif dalam memilih partner, dan sebagainya.

Baca Juga: Investasi Properti yang Bisa Bikin Kamu Jadi Sultan

Halaman:

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau