KOMPAS.com - Desa Wisata Taro merupakan desa tua di Bali yang kaya akan kisah dan peninggalan budaya masa lampau. Dengan berbagai keunikannya, desa ini berhasil menjadi pemenang BCA Desa Wisata Award.
Sebagai desa wisata, Desa Taro memiliki beragam atraksi yang menarik wisatawan, sehingga bisa menggerakkan perekonomian masyarakat.
Desa ini berada di Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar atau sekitar dua jam perjalanan dari Denpasar. Terletak di ketinggian 600-750 meter di atas permukaan laut, membuat Desa Taro berhawa sejuk dan dingin.
Baca juga: Filantropi Masa Depan Berorientasi pada Dampak Sosial Berkelanjutan
Dahulu, Desa Wisata Taro dikenal dengan nama Bhumi Sarwa Ada yang berarti semua ada, sebutan yang sesuai. Sebab di Desa Taro terdapat beragam pesona alam yang memanjakan mata wisatawan.
Beberapa destinasi wisata unggulan Desa Taro yang menjadi daya tarik wisatawan antara lain:
Desa Taro merupakan satu-satunya desa di Bali yang memiliki taman konservasi lembu putih, salah satu satwa yang disucikan dan dihormati di desa tersebut. Di kawasan tersebut, lembu putih dirawat dengan baik karena sering dilibatkan dalam upacara besar.
Kawasan penangkaran ini memiliki ukuran 6x30 meter yang sangat direkomendasikan untuk dikunjungi dari sore hingga malam hari.
Terletak di habitat alami yaitu sawah, membuat kawasan ini memiliki udara yang segar, air bersih yang mengalir, dan banyak tanaman di sekitarnya untuk mendukung pertumbuhan kunang-kunang.
Objek wisata ini merupakan Kawasan hutan bambu yang sudah ditata dengan rapi sehingga enak dipandang, karena Semara Ratih terletak di lembah, pengunjung akan berjalan turun di jalan setapak sambil menikmati pohon-pohon besar, hutan bambu dan melihat dari atas terasering sawah.
Dari situ, pengunjung bisa melihat relief Semara Ratih yang diukir didinding dari tanah yang menjadi ikon dari tempat ini. Tidak hanya itu saja, di Semara Ratih juga terdapat pancuran sumber mata air asli dan sungai yang dapat digunakan untuk melukat atau pembersihan diri
Pura ini merupakan salah satu pura yang termasuk dalam Pura Kahyangan Jagat yang ada di Bali. Selain disucikan, pura ini memiliki keunikan karena menghadap ke Timur, di luar kelaziman sebuah pura yang menghadap ke Barat.
Keberadaan Pura Agung Gunung Raung tak bisa dilepaskan dari perjalanan suci Maha Rsi Markandeya, yang melihat cahaya dari arah timur saat berada di Gunung Raung, gunung tertinggi di Jawa Timur, sebelum akhirnya melakukan perjalanan ke Bali dan menetap di Desa Taro.
Baca juga: NTT Floratama Academy 2022 Angkat UMKM Lokal di Labuan Bajo jadi Berkelas
Inge Setiawati selaku EVP CSR BCA mengungkapkan keindahan yang dimiliki desa-desa wisata di Indonesia perlu mendapatkan perhatian khusus dari berbagai pihak.
"BCA mengajak wisatawan lokal khususnya untuk mengunjungi desa wisata dan turut membantu perekonomian warga lokal di desa,” kata dia dalam keterangan resmi, Rabu (29/6/2022).
Menurut Inge, sejauh ini BCA melalui program Bakti BCA sudah mengembangkan 12 desa wisata binaan yang tersebar di Sumatera, Jawa, dan Bali.
“Sebagai salah satu pemenang Desa Wisata Awards, kawasan Desa Wisata Taro telah melalui berbagai rangkaian seleksi sehingga telah kami pastikan kawasan wisata ini akan memberikan pengalaman wisata yang menarik. Hal ini kami lakukan juga sebagai bentuk dorongan terhadap pemulihan ekonomi nasional khususnya bagi warga lokal,” tutup Inge.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.