KEBUMEN, KOMPAS.com - Kebumen International Expo (KIE) membawa berkah tersendiri bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Pasalnya, para pelaku UMKM ini mengalami kenaikan omzet yang signifikan selama KIE digelar.
Sejak dipindah sementara dari Alun-alun Kebumen ke Jalan Seokarno Hatta ratusan pelaku UMKM ini ramai dikunjungi pembeli. Ramainya pembeli dikarenakan masyarakat yang akan masuk ke lokasi KIE melewati jalan tersebut.
Baca juga: Kebumen International Expo 2022 Terobosan untuk Gairahkan Perekonomian Daerah
Salah satunya Satibi (60), warga Kebumen yang sebelumnya berjualan nasi goreng di depan Masjid Agung Kauman Kebumen. Ia mengaku kenaikan omzetnya mencapai 50 persen saat adanya KIE yang digelar selama seminggu ini.
Ia mengaku lokasi berjualannya saat ini di Jalan Soekarno-Hatta sangat strategis, karena dilewati banyak pengunjung KIE siang dan malam.
"Selama ada KIE kita berjualan sementara di Jalan Soekarno Hatta, alhamdulillah ada tambahan penghasilan, jadi lebih ramai," ujar Satibi saat ditemui Kompas.com di kedai warungnya pada Sabtu (2/7/2022).
Satibi jualan nasi goreng mulai pukul 16.00 WIB sampai pukul 00.00 WIB dibantu oleh istrinya. Penjualannya pun kerap habis sebelum waktunya pulang. Biasanya saat di depan Masjid Kauman Kebumen ia mendapat omset rata-rata Rp 400.000 per harinya.
"Kalau sekarang untung bersih rata-rata Rp 300.000 sampai Rp 400.000 tiap harinya. Alhamdulillah sering habisnya," ucap Satibi.
Dengan penghasilannya saat ini ia sangat bersyukur dan berharap kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara rutin. Ia menyebut pandemi telah menghantam para pelaku UMKM dan sekarang waktunya UMKM bangkit dari keterpurukan.
Baca juga: BNI Bawa UMKM Makanan-Minuman ke Food Expo Tokyo
Hal yang sama juga dialami Yuwanita (50), warga Kebumen yang tinggal di Kemitir ini mengaku Selama KIE, pedagang Warung Kopi (Warkop) kebanjiran rezeki. Pasalnya penjualannya semakin laris karena banyaknya pengunjung yang datang ke KIE.
"Ya alhamdulillah banyak pembelinya, saya jualan kopi sama jajanan, kalau dalam sehari omsetnya bisa sampai Rp200.000 sampai mentok Rp300.000," kata Satibi.
Satibi berjualan dari siang sampai malam hari, ia menyebut kalau siang pembeli rata-rata anak sekolah. Sementara itu, pembeli pada malam hari yaitu orang yang mau nonton konser.
Selain kopi dan jajanan es, dalam sehari Yuwanita bisa menghabiskan tujuh kardus air mineral botol.
"Dengan adanya KIE ini sangat membantu, ada kemajuan, apalagi udah lama sejak adanya corona dua tahun ini, sekarang sudah mulai ramai lagi ada kegiatan," tutur Satibi.
Pedagang lain, Santo (56) juga merasakan hal yang sama. Santo bersyukur adanya KIE bisa menambah rezeki. Apalagi, pemerintah sudah memberikan fasilitas gratis kepada seluruh pedagang Alun-Alun yang berjumlah 156 orang.
Meski dipindah, pemerintah daerah tetap memberikan perhatian kepada mereka. Bahkan menambah penghasilan kepada ratusan pelaku UMKM di Kebumen.
"Selama berjualan di sini kita PKL mendapat banyak fasilitas dari pemerintah mulai dari tenda, lampu, listrik, air, sampai kita juga dikasih tabung gas gratis oleh Pertamina. Alhamdulillah banyak memberikan perhatian kepada kami para pedagang kecil," ujar Santo yang juga berjualan nasi goreng.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.