Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaga Produktivitas Tanaman, Ini Cara Pemupukan yang Benar

Kompas.com - 25/08/2022, 11:52 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah kondisi anomali cuaca pada musim kemarau saat ini, banyak petani dan pelaku agrobisnis yang tanamannya mengalami penurunan produktivitas.

Oleh karena itu, penting menjalankan berbagai upaya, salah satunya memastikan pupuk yang tersedia dapat dimanfaatkan secara maksimal hingga menghasilkan panen yang maksimal pula dengan modal yang minim.

Penyuluh Petani dalam program webinar PKT Menyapa Petani: Cerdas Budidaya Tanaman Lewat Pemupukan Berimbang, Rudy Prambudi, menuturkan bahwa banyak petani mengeluhkan hasil panen yang tidak maksimal karena mereka kurang memahami dengan benar cara pemupukan yang tepat. Akibatnya, tak sedikit petani gagal panen karena ledakan hama dan penyakit.

Baca juga: Inkubator Bisnis Jadi Mesin Pencetak Wirausaha Baru dari Kampus

"Demi menyiasati hal tersebut, penting menyesuaikan kebutuhan dari tanaman yang ada maupun status hara dalam tanah agar petani tak hanya bisa mendapatkan keuntungan, tapi dapat mengefisiensikan waktu, tenaga, juga biaya,” jelas Rudy dalam keterangan resmi, Kamis (25/8/20220).

Agar tanaman tetap terjaga produktivitasnya, Rudy memberikan sejumlah tips yang bisa dicoba para petani maupun pelaku bisnis yang bergerak di agribisnis, yakni: 

1. Memperhatikan karakteristik jenis tanah

Kadar pH di tiap tanah tidaklah sama. Karena itu, penting memeriksa terlebih dahulu pH tanah dengan tanaman yang ingin kita tanam, salah satunya menggunakan dolomit. Dengan melakukan penyesuaian tersebut, maka ke depan hasil tanaman diharapkan bisa bagus.

Tak hanya itu, tanah juga memiliki berbagai jenis, seperti tanah berpasir, tanah hitam, dan tanah berbatu. Agar hasil tanaman bisa bagus, penting juga memperhatikan kondisi tanah dengan jenis tanaman yang akan ditanam.

“Jenis sayuran, buah semangka dan melon memiliki karakteristik akar yang lemah. Karena itu, penanamannya tidak bisa dilakukan di tanah keras melainkan di tanah lembut dan berpasir,” jelas Rudy.

2. Tidak langsung mengobati daun yang kuning

Seringkali, petani melakukan pengobatan ekstra saat tanaman mulai terkena hama. Padahal, semakin banyak obat yang digunakan tidak menjamin hama akan hilang.

Ada dosis tertentu yang perlu diperhatikan. Bahkan, pengobatakan dapat juga dilakukan sejak awal sebagai langkah antisipasi.

“Ada kondisi tertentu yang perlu diperhatikan petani saat penyemprotan, yakni setelah hujan turun. Hal ini mengingat virus berkembang cukup cepat saat hujan. Maka dari itu, penyemprotan penting dilakukan segera,” ungkap Rudy.

3. Menyiasati trik pemupukan

Tiap pupuk tentulah memiliki karakteristik masing-masing. Pupuk yang biasanya bersifat slow release sebenarnya bisa dijadikan pupuk dasar karena tahan lama di tanah, tanpa harus diberikan di tengah-tengah penanaman.

Dengan begitu, petani bisa hemat dan bisa sekali bekerja sampai nanti pasca-panen.

Baca juga: Cara Jadi Pedagang Bakso Sukses, Ini Tips Laris Manis Jualan Bakso Bakar

Sementara itu salah satu petani milenial di Jember bernama Iqbal Abipraya menjelaskan bahwa pemupukan berimbang yang diterapkan dapat memberikan keuntungan karena hasilnya yang baik namun tetap hemat biaya.

Hasilnya, pemupukan berimbang yang diterapkan mampu menghasilkan panen melimpah.

“Saat panen pertama, saya melihat hasil yang jauh berbeda dibanding menggunakan pupuk lainnya. Karena sifat NPK Pelangi sebagai pupuk majemuk slow release, ketersediaan pupuk dalam tanah selalu ada dan sangat bagus untuk pertumbuhan daun, batang dan buah tanaman, sehingga buah semangka pun lebih besar. Untuk satu kali masa tanam, saya bisa panen rata-rata antara 35-40 ton per hektar dari sebelumnya maksimal 30 ton per hektar," kata dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau