Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Hadi Suwignyo, Guru di Purworejo Sukses Budiyakan Burung Perkutut hingga Beromzet Jutaan Rupiah

Kompas.com, 12 September 2022, 09:00 WIB
Bayu Apriliano,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Sejak pukul 06.00 WIB, seorang guru di Purworejo sudah harus bergelut dengan ratusan burung perkutut miliknya. Dari mulai memberi pakan hingga membersihkan kandang.

Guru itu adalah Hadi Suwignyo (59). Hadi merupakan salah satu guru di Madrasah Aliyah An-Nawawi Berjan, Purworejo, Jawa Tengah yang sukses membudidayakan burung perkutut beromzet hingga jutaan rupiah.

Bahkan omzet per bulannya saat ini melebihi UMK Purworejo yakni Rp 1.911.850,80.

"Kalau omzet ya sekitar 2 sampai 3 juta. Ini sangat membantu kebutuhan sehari-hari. Saya tidak malu. Malah banyak temen yang melihat dan tertarik," kata Hadi pada Minggu (11/9/2022).

Sejak empat tahun yang lalu, berkat ketekunannya dalam memelihara burung, kini ia memiliki puluhan pasang indukan. Puluhan pasang indukan tersebut setiap bulannya bisa menghasilkan puluhan anakan burung yang siap jual dan menjadi pundi-pundi cuan.

"Awalnya tahun 2018 dengan sedikit keberanian. Modalnya pas-pasan, hanya dua pasang indukan dan pengetahuannya masih pas-pasan juga. Setelah kita lakukan, ada prospek ke depannya bagus," kata bapak dua anak ini sembari memberi makan burungnya 

Hadi yang sebentar lagi memasuki masa pensiun ini mengatakan, dari hasil budidaya burung perkutut ia sudah tidak pusing memikirkan penghasilannya setelah pensiun. 

 Hadi Suwignyo (59), salah satu guru di Madrasah Aliyah An-nawawi Berjan Purworejo yang sukses membudidayakan burung perkutut beromzet hingga jutaan rupiah.KOMPAS.com/BAYU APRLIANO Hadi Suwignyo (59), salah satu guru di Madrasah Aliyah An-nawawi Berjan Purworejo yang sukses membudidayakan burung perkutut beromzet hingga jutaan rupiah.

Ia menceritakan, awalnya jenis burung yang dibudidayakan hanya cemani dan putih lurik. Kemudian setelah beberapa tahun membudidayakan, akhirnya Hadi menambah lagi koleksi burungnya, ia menambah burung jenis majapahit, silver, bangkok, dan putih kapas.

"Sekarang Indukan ada 74 pasang dari paling banyak cemani, putih lurik, majapahit silver dan paling sedikit putih kapas. Kalau putih kapas ini putih mulus agak sulit budidayanya," kata guru Sosiologi itu.

Hadi menyebut, keberhasilan membudidayakan burung diawali dari keresahannya. Ia mengaku sebagai seorang guru waktunya terbatas.

Namun, keresahannya membawanya untuk berpikir wirausaha yang bisa dilakukan waktu pagi sore. Akhirnya, ia menemukan solusi yakni berternak burung perkutut.

"Perkutut ini perawatannya mudah. Satu hari butuh waktu setengah jam pagi sebelum saya berangkat mengajar dan sore setelah pulang sekolah," lanjut Hadi.

Burung perkutut yang dipelihara Hadi, kebanyakan adalah burung perkutut warna. Meskipun begitu, ia juga memelihara burung perkutut kicau. Tak jarang burung perkutut miliknya juga mengikuti beberapa kontes kicau burung.

Harga yang ditawarkan Hadi untuk satu burungnya bervariasi mulai dari Rp 400.000 hingga Rp600.000 per ekornya. Anak burung yang dijual biasanya adalah anakan burung yang sudah mulai bisa makan sendiri yakni berumur sekitar satu bulan.

Hadi Suwignyo (59), salah satu guru di Madrasah Aliyah An-nawawi Berjan Purworejo yang sukses membudidayakan burung perkutut beromzet hingga jutaan rupiah.KOMPAS.com/BAYU APRILIANO Hadi Suwignyo (59), salah satu guru di Madrasah Aliyah An-nawawi Berjan Purworejo yang sukses membudidayakan burung perkutut beromzet hingga jutaan rupiah.

Dalam sebulan ia bisa menjual 15 hingga 20 anakan burung perkutut. Ia memilih burung perkutut karena harganya yang stabil. Tak seperti burung-burung lainnya yang harganya sangat fluktuasi seperti burung love bird.

Halaman:

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau