JAKARTA, KOMPAS.com - Kisah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal yang berdampak untuk masyarakat sekitarnya selalu menarik diikuti. Kali ini, kisah inspirasi berasal dari Nurhasunah, perintis usaha Tunah Food.
Berawal dari keinginan untuk berbisnis sepulang dari Gili Air, Nurhasunah atau yang lebih akrab disapa Nur dapat membuka lapangan pekerjaan lewat bisnis ikan tuna.
Nur selaku perintis menceritakan sedikit latar belakang dimulainya usaha yang berawal dari keinginan untuk belajar berbisnis.
Pada mulanya, Nur adalah seorang mantan pengajar taman kanak-kanak (TK) di Gili Playground Montessori School, Gili Air, Nusa Tenggara Barat. Setelah beberapa lama mengajar, Nur memutuskan untuk kembali ke daerah asalnya di Desa Sugian, Lombok Timur.
Di awal masa pandemi ketika Nur kembali, ia melihat hasil ikan yang berlimpah di daerahnya. Inisiatif pun muncul untuk memiliki usaha.
Sebelum mengolah ikan, usaha pertama yang dilakukan Nur adalah menjual hasil tangkapan ikan keliling menggunakan cool box. Selama menjual ikan-ikan tersebut, Nur kerap berhenti untuk berbincang bersama ibu-ibu nelayan yang ada di sana.
Mereka menyampaikan keluh kesah terkait penjualan ikan yang terkesan murah di tangan pengepul dan kondisi penganggguran yang mengganggu sebagai seorang ibu nelayan.
Mendengar cerita dari kawanan nelayan itulah, Nur mencoba untuk mengajak beberapa kawan ibu nelayannya untuk ikut dalam usahanya mengolah hasil ikan.
Produk pertama adalah bakso ikan yang pembuatannya dipelajari lewat tayangan platform YouTube. Ia pun memproduksi bakso ikan bersama teman-teman nelayan yang direkrut olehnya.
Satu kunci awal yang menjadi dasar ide bisnis pengolahan ikan ini adalah tingkat minat terhadap produk ikan siap saji yang cukup tinggi di lingkungan sekitar.
Nur akhirnya bertekad untuk melanjutkan kegiatan usaha kelompoknya tersebut dengan mendaftarkan ke kepala desa setempat. Tujuannya adalah agar pemberdayaan perempuan nelayan yang digelutinya dapat dibesarkan.
Berangkat dari sana dan atas dukungan pemerintah setempat beserta penyuluh ikan yang ada, kelompok pengolah dan pemasar ikan (POKLAHSAR) Keluarga Bahari milik Nur terbentuk. Dari sana juga akhirnya lahirlah merek Tunah Food sebagai produk ikan yang diolah oleh kelompoknya.
Produk bakso ikan yang mengawali usahanya terus dikembangkan oleh Nur dan kawan-kawan, kini sudah banyak lebih beragam. Mulai dari kerupuk amplang hingga produk unggulan berikutnya, yaitu abon ikan tuna.
Nur sedikit menceritakan alasan di balik produksi abon tunanya. Menurut riset kecilnya, Nur menyadari banyaknya kasus stunting pada anak di daerahnya. Ikan yang berlimpah seharusnya bisa jadi solusi makanan bergizi. Sementara, banyak anak yang enggan mengkonsumsi ikan dengan bentuk yang itu-itu saja.