JAKARTA, KOMPAS.com - Literasi keuangan menjadi salah satu hal yang penting untuk dipahami oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Dengan menjalankan usaha berbekal literasi keuangan yang mumpuni, pelaku UMKM dapat mengukur pertumbuhan usaha dan mencegah usaha merugi.
Dalam talkshow Pahlawan Digital UMKM bertajuk "Investasi Literasi Berbalik Modal" yang ditayangkan di kanal YouTube Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM), Kamis (29/9/2022), GoTo Financial dan Credibook menjelaskan pentingnya literasi keuangan bagi pelaku UMKM.
Baca juga: Kelola Keuangan Perusahaan Sendirian? Ini Tipsnya
Head of Merchant Partnership and Brand Strategy GoTo Financial, Putri Rusli mengatakan, hal paling dasar terkait literasi keuangan yang penting dipahami pelaku UMKM adalah pencatatan keuangan. Namun, hingga saat ini masih banyak pelaku UMKM yang belum terbiasa mencatat pemasukan dan pengeluaran usaha mereka.
Sementara itu, Putri berpesan kepada para pelaku UMKM untuk terus belajar mengeksplorasi dunia digital, termasuk aplikasi pencatatan keuangan dan penjualan.
"Mindset-nya harus diubah, ke depan arahnya digitalisasi. Banyak case study yang menunjukkan bahwa dengan penjualan melalui online, pendapatan naik beberapa kali lipat," kata Putri.
Sementara itu Head of Marketing Credibook, Christian Dotulong mengatakan, masih banyak pelaku UMKM di daerah yang kurang memahami pencatatan keuangan.
Credibook, yang merupakan pemenang ajang Pahlawan Digital UMKM 2020, hingga kini masih terus memberikan edukasi kepada para pelaku UMKM untuk mencatat keuangan usaha.
"Kita harus membetulkan pola pikir mencatat keuangan. Sesimpel bahwa uang masuk dan uang keluar itu harus dicatat, awareness itu yang dibangun. Kami buat aplikasi yang mudah untuk pelaku UMKM mencatat pembukuan," kata Christian.
Baca juga: 4 Kesalahan Fatal dalam Mengelola Keuangan oleh Pebisnis Pemula
Dalam talkshow tersebut, Christian juga memberikan tips bagi pelaku UMKM agar usaha tidak buntung karena modal tanpa terasa terus terpakai untuk kebutuhan pribadi. Tipsnya, pisahkan uang pribadi dan modal usaha.
"Kami selalu suggest (pelaku UMKM), jangan ragu untuk memberi upah diri kamu sendiri supaya ada batasnya. Kalau enggak, (modal) diambil terus untuk pengeluaran (kebutuhan pribadi)," kata Christian.
"Lalu, pisahkan rekening dan disiplin. Kalau ada uang masuk, klaimnya ke (rekening) usaha, itu yang dikelola. Yang penting pembukuannya tercatat semua," kata dia.
Pencatatan keuangan, Christian berujar, juga bisa dilakukan dengan melakukan pembayaran digital. Dengan pembayaran digital, semua histori transaksi akan otomatis tercatat
"Pastikan usaha lewat ke institusi perbankan (pembayaran digital) supaya ada mutasi rekening, secara tidak langsung itu kan tercatat," ujar Christian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.