Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Uniknya Sepeda Kayu Kikajeng Buatan Pengrajin Lokal Sidoarjo

Kompas.com - 27/10/2022, 10:00 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia dan dunia, banyak masyarakat yang mencari kegiatan bermanfaat untuk membunuh rasa bosan.

Salah satu kegiatan asyik untuk membunuh rasa bosan adalah berolahraga. Namun, tidak semua orang suka berolahraga di taman atau tempat-tempat umum dengan suasana yang keramaian.

Jika Anda merasa demikian, mungkin olahraga yang cocok dicoba adalah bersepeda. Dengan bersepeda, Anda tidak perlu khawatir berkerumun dengan banyak orang karena olahraga ini bisa dilakukan sendiri secara fleksibel.

Mengutip Kompas.com, Senin (14/3/2022), ada banyak manfaat yang bisa didapat dengan bersepeda, di antaranya menjaga berat badan, meningkatkan kesehatan mental, mengurangi emisi karbon, hingga meminimalisasi risiko terkena penyakit diabetes.

Baca juga: Kisah Sarijo, Pria asal Klaten Gowes Sepeda Kayu Raksasa Sambil Pakai Kostum Spiderman

Pilihan sepeda yang bisa digunakan pun beragam, mulai dari sepeda lipat, sepeda ontel, mountain bike (MTB), sepeda fixie, hingga sepeda kayu.

Sepeda kayu bisa menjadi pilihan bagi Anda yang suka jenis sepeda unik atau anti-mainstream. Salah satu produksi sepeda kayu yang populer adalah sepeda kayu Kikajeng yang dibuat oleh Sukijan, pengrajin asal Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim).

Tidak seperti pada umumnya yang terbuat dari material baja, sepeda kayu Kikajeng terbuat dari bahan utama kayu.

Hal paling menarik dari sepeda buatan salah satu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Jatim ini adalah pembeli dapat langsung memesan sepeda sesuai dengan desain dan model yang disukai.

Suasana workshop milik Sukijan yang berhasil melahirkan sepeda kayu Kikajeng. Dok. Kikajeng Suasana workshop milik Sukijan yang berhasil melahirkan sepeda kayu Kikajeng.

Baca juga: Dijual Rp 9.900 Per Ekor, UMKM Bengkulu Ekspor 7.000 Lintah ke 3 Negara

Hal itu menjadi salah satu nilai tambah bagi pengrajin untuk bisa memaksimalkan kreativitas yang dimiliki. Selain itu, pembeli juga memiliki model sepeda yang tampak beda seperti pada umumnya.

Bagi Anda para kolektor sepeda, tak ada salahnya untuk memiliki salah satu sepeda kayu Kikajeng ini untuk berolahraga atau sekedar menjadi pajangan di rumah.

Dengan membeli sepeda kayu Kikajeng, Anda sekaligus membantu pengrajin lokal dan pelaku UMKM di Indonesia.

Tak hanya menampilkan sepeda kayu buatannya, Sukijan juga menerima berbagai macam jasa pembuatan mebel interior berbahan utama kayu, mulai dari kitchen set hingga perabotan rumah tangga.

Baca juga: UMKM Kopi di Sumatera Barat Terima Bantuan Tunai dari BSI dan BSI Maslahat

Berminat untuk memiliki satu sepeda kayu Kikajeng? Anda bisa datang langsung mengunjungi workshop milik Sukijan, :Sepeda Kayu Kikajeng” di Jalan Merpati Nomor 37, RT07, RW04, Desa Betro, Kabupaten Sidoarjo, Sedati, Jatim.

Pemesanan juga bisa dilakukan melalui nomor telepon dengan menghubungi Sukijan di 081332821610 atau Ivu Fajar di 088235891808.

Dengan membeli sepeda kayu Kikajeng, Anda memberi dukungan bagi UMKM lokal Sidoarjo yang masih terus bergeliat demi berputarnya roda perekonomian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Berbisnis di Luar Negeri, Restoran Hingga Minimarket Peroleh Diaspora Loan BNI

Berbisnis di Luar Negeri, Restoran Hingga Minimarket Peroleh Diaspora Loan BNI

Program
Ratusan Pengusaha Mikro Ikuti Pendampingan Kewirausahaan di Kota Batu

Ratusan Pengusaha Mikro Ikuti Pendampingan Kewirausahaan di Kota Batu

Program
Menteri Dikti: Kampus yang Punya Program UMKM Harus Punya Keunikan

Menteri Dikti: Kampus yang Punya Program UMKM Harus Punya Keunikan

Training
Kementerian UMKM dan Kementerian Ketenagakerjaan Kolaborasi Berdayakan UMKM

Kementerian UMKM dan Kementerian Ketenagakerjaan Kolaborasi Berdayakan UMKM

Program
1.000 UMKM Ikut BRI UMKM EXPO(RT) 2025, BRI Targetkan Penjualan Rp 38 Miliar

1.000 UMKM Ikut BRI UMKM EXPO(RT) 2025, BRI Targetkan Penjualan Rp 38 Miliar

Program
Mahasiswa KKN UGM Latih Strategi 'Branding' bagi UMKM di Temanggung

Mahasiswa KKN UGM Latih Strategi "Branding" bagi UMKM di Temanggung

Program
Pelindo Siapkan Gerai UMKM di Terminal Penumpang Tanjung Priok

Pelindo Siapkan Gerai UMKM di Terminal Penumpang Tanjung Priok

Program
UMKM Mitra Program Makan Bergizi Gratis Akan Dapat Modal Awal hingga Rp 500 Juta, Ini Syaratnya

UMKM Mitra Program Makan Bergizi Gratis Akan Dapat Modal Awal hingga Rp 500 Juta, Ini Syaratnya

Program
Pemkot Malang Fasilitasi Ekspor Produk Makanan Olahan UMKM ke Australia dan Selandia Baru

Pemkot Malang Fasilitasi Ekspor Produk Makanan Olahan UMKM ke Australia dan Selandia Baru

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau