Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Serap Produk Olahan Sampah UMKM untuk Bahan Baku PLTU

Kompas.com - 04/11/2022, 14:42 WIB
Gabriela Angelica,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) mendorong masyarakat memanfaatkan sampah untuk diolah menjadi bahan pengganti sebagian batu bara sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) atau cofiring.

General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan (UIKSBS), Djoko Mulyono menjelaskan bahwa PLN tidak berjalan sendirian untuk menuju transisi energi bersih.

“PLN secara nyata berkolaborasi dengan melakukan pemberdayaan masyarakat serta memanfaatkan sampah di sekitar PLTU menjadi bahan bakar pembangkit listrik, sehingga program ini memberikan dampak yang luar bisa bagi PLN, lingkungan dan masyarakat,” tutur Djoko melalui siaran resminya pada Kamis (3/11/2022).

Baca juga: Adrie Basuki, Berdayakan Perempuan di Bogor lewat Zero Waste Fashion

Djoko menjelaskan, PLN memberdayakan UMKM sebagai penggerak ekonomi kerakyatan di Sumatera Selatan lewat pengolahan municipal solid waste (MSW) menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) sebagai bahan cofiring di PLTU Tarahan.

Pelatihan Pengolahan Sampah

Sebelumnya, PLN telah melakukan pelatihan pengolahan MSW menjadi BBJP tersebut pada Agustus lalu. Hasilnya sebanyak 2,5 ton produk BBJP telah digunakan untuk memproduksi listrik.

PLN akan meningkatkan kapasitas produksi BBJP guna mendorong produksi energi hijau di masa depan.

Baca juga: 5 Tips Menjadi Admin Online Shop yang Sukses

Djoko mengungkapkan PLTU Tarahan telah memproduksi sebanyak 8.914 MWh energi hijau dari cofiring sepanjang 2022 dan akan terus meningkat. Untuk memenuhi kebutuhantersebut, PLTU Tarahan telah bekerja sama dengan kelompok binaan mereka untuk memproduksi BBJP.

“PLTU Tarahan telah menggandeng kelompok Binaan TJSL PLN UPK Tarahan yaitu Bank Sampah Bilik Resik Elektrika dan Kelompok Tani Tunas Muda Way Harong dalam memproduksi BBJP. Dengan program yang luar biasa ini, membuktikan bahwa kita mampu mengolah sampah residu menjadi bahan bakar alternatif di PLTU," pungkas Djoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com