JAKARTA, KOMPAS.com - Satu lagi entrepreneur lokal yang menjadi 'pahlawan' untuk kaum perempuan, khususnya di wilayah Bogor, Jawa Barat.
Lewat kehadiran Kampung Perca di Bogor, Entrepreneur and Designer for Zero Waste Process, Adrie Basuki menceritakan bahwa langkah tersebut tercipta karena keinginannya untuk membantu kaum ibu di desa Sindang Sari.
"Jadi sebenarnya awalnya itu di matchmaker, aku itu kan memang mengolah zero waste jadi kain-kain perca, lalu ibu-ibu yang jahit," ujar Adrie yang ditemui saat acara Media Briefing CurrenShe Bank OCBC di Mal Sarinah, Jakarta, Kamis (3/11/2022).
Baca juga: OCBC terus Berikan Dukungan untuk Perempuan Pengusaha
Kerja sama dengan para ibu di Kampung Perca juga berawal dari kesadaran Adrie terhadap cerita kaum perempuan di Sindang Sari yang sedang dalam kondisi sulit pandemi dan dihantui dengan tren pinjaman online (pinjol).
Berangkat dari sana, Adrie akhirnya mengatur pertemuan lebih lanjut dengan para ibu di Sindang Sari untuk menawarkan pelatihan jahit sederhana. Barulah pelatihan itu terus berkembang hingga ke pembuatan baju yang lebih kompleks.
"Mereka rata-rata sama sekali gak bisa jahit, sehingga kita kolaborasi bersama belajar jahit menggunakan kain-kain sisa garmen di wilayah Bogor terus kita sama-sama bikin produk," jelas Adrie.
Adrie mengungkapkan, model kerja sama yang dibangunnya bersama ibu-bu tersebut bersifat personal untuknya.
"Mungkin untuk sampai saat ini sifat kerja samanya lebih bersifat personal ya. Jadi bisnisnya ada, dari sisi untuk pemberdayaan kaum perempuannya pun ada," ungkap Adrie.
Sampai saat ini, 40 persen dari produk Adrie sebagai pengusaha fashion yang berhubungan dengan zero waste merupakan hasil kerja sama dengan para ibu di Kampung Perca.
Adrie juga menyampaikan bahwa terkait dengan pemasaran produk di Kampung Perca, dirinya selalu membantu dari segi meningkatkan awareness.
"Aku juga membantu agar awareness untuk mereka naik, jadi ke mana pun aku pergi, aku selalu memperkenalkan mereka (para ibu di Kampung Perca)," tutur Adrie.
Menurut Adrie hal ini harus dilakukan karena produk zero waste pada umumnya sulit untuk diapresiasi secara tinggi, sehingga ia berusaha untuk mengubah persepsi pasar tentang hal itu guna membantu penjualan dan pemasarannya.
Akhirnya, ibu-ibu yang dibantu Adrie tersebut sekarang bisa berpenghasilan sendiri. Tidak hanya para ibu, Adrie juga berhasil mengajak bapak-bapak yang ada di sana untuk bekerja sama juga dalam membuat konten media sosial sehingga dapat mempromosikan produk yang dihasilkan para ibu.
Cerita Adrie Basuki bersama Kampung Perca ini jadi salah satu wujud dari pentingnya peran kaum perempuan dalam dunia bisnis dan roda perekonomian. Artinya, kaum perempuan pun bisa untuk diberdayakan. Bagi Adrie, seharusnya kesetaraan gender dapat diterapkan dalam dunia usaha.
"Kalau ditanya, apakah peranan perempuan itu penting dalam roda ekonomi atau bisnis, jawabannya penting sekali, untuk kita sebagai pelaku bisnis, melihat kesetaraan (gender) itu kembali pada kompetensi yang dimiliki," ujar Adrie.
Baca juga: Visa Menggelar Lokakarya Literasi Keuangan untuk 500 UMKM Perempuan