JAKARTA, KOMPAS.com - Inovasi harus selalu dibawa dalam merintis sebuah usaha, termasuk bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Salah satu usaha yang bisa menjadi inspirasi adalah Jago Coffee yang membawa ide konsep baru dalam menjajakan minuman kopi.
Marketing Communicator Jago Coffee, Nusa menyampaikan, usaha kedai kopi keliling ini hadir dan berkembang di tengah masa pandemi.
"Dirintis itu dari sebelum pandemi sih sebetulnya, tapi tiba-tiba pandemi, jadi kita nahan dulu. Jualannya masih seadanya sistemnya juga belum benar-benar rapi karena pandemi itu," tutur Nusa saat ditemui di acara Jakarta Coffee Week 2022, Pondok Indah Mall 3, Sabtu (12/11/2022).
Baca juga: Merintis Kedai Kopi dengan Modal Kecil, Tak Wajib Punya Mesin Kopi
Awal berdiri sejak 2020, Jago Coffee hadir di saat masa pandemi dengan membawa konsep baru penjaja minuman keliling atau mobile dengan produk utama kopi.
Hal tersebut merupakan inovasi yang ingin dibawa oleh Jago Coffee untuk menghadirkan 'Starbucks Keliling' (Starling) yang banyak dijumpai di tengah masyarakat, tapi dengan versi yang sudah naik kelas.
"Jadi kita itu muncul dengan ide awalnya untuk coba membuat Starling. Ya, modernisasi Starling-lah," ujar Nusa.
Nusa mengungkapkan, baru di 2022 inilah Jago Coffee mulai melakukan rebranding lewat perubahan konsep dan desain sepeda gerobak listrik mereka serta peluncuran aplikasi khusus Jago Coffee.
Menurut Nusa, kelebihan yang ingin dibawa Jago Coffee adalah fleksibilitas layanan dan biaya kedai kopi mereka.
"Kita tidak ada ongkos kirim kan. Beda kalau pesan kopi susu misalnya lewat ojek online, mereka punya ongkir. Nah, Jago Coffee tidak ada ongkir karena kita pakai sepeda listrik," ungkap Nusa.
Baca juga: Kozi Coffee, Manfaatkan Pasar Pecinta Kopi dengan Bermodalkan Passion
Untuk setiap barista yang dipekerjakan untuk membawa keliling kedai Jago Coffee, mereka akan disebut sebagai 'Jagoan'.
Setiap Jagoan ini akan berkeliling menjajakan produk minuman mereka, tentunya dengan skill atau kemampuan layanan yang tak sembarangan.
Mereka sudah melalui proses pelatihan yang panjang dan dibekali pengetahuan kopi yang cukup untuk bisa mulai bekerja. Bahkan ada beberapa Jagoan yang memang merupakan mantan barista sebelumnya.
"Kita training dulu di awal. Cukup detail untuk trainingnya. Kita ada interview, kemudian training mengendalikan sepeda listriknya, training membuat kopinya, termasuk bagaimana caranya untuk berkomunikasi dengan customer," jelas Nusa.
Baca juga: Enggak Cuma Kekinian, Ini yang Harus Diperhatikan Jika Ingin Buka Warung Kopi
Saat ini, Jago Coffee baru berpusat di tiga daerah hyperlocal saja, yaitu sekitar Pondok Indah, Cipete, dan Kuningan, Jakarta Selatan. Setiap Jagoan akan hadir membawa ragam menu minuman, mulai dari produk kopi hingga non-kopi.
Jika Kamu memesan Jago Coffee dengan aplikasinya, mereka dapat mengantar pesanan langsung dengan membawa kedai kopi kelilingnya ke lokasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.