Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Tugas Kuliah, Tiga Mahasiswa Ini Berhasil Raup Cuan dari Olahan Susu Kambing Etawa

Kompas.com - 04/01/2023, 09:00 WIB
Bayu Apriliano,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Pernahkah Kamu menikmati segarnya susu kambing ? Mungkin sudah banyak yang mencoba. Segar dan manis.

Namun, pernahkah Kamu mencoba makanan olahan susu kambing tetapi gurih dan pedas? Kalau belum, silahkan datang ke Purworejo, Jawa Tengah.

Di kabupaten yang terkenal dengan kambing etawa Ras Kaligesing ini, susu kambing diolah menjadi berbagai macam olahan yang unik dan lezat. Salah satu produknya adalah rice bowl dari susu kambing yang dinamakan Rice Bowl Toet.

Kambing etawa terkenal sebagai kambing kontes. Harga satu kambing etawa bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta. Selain dimanfaatkan untuk kontes, susu kambing ini melimpah di Kabupaten Purworejo.

Di tangan tiga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP), resep rice bowl yang unik lahir. Bahkan dari hasil kreasinya, tiga mahasiswa tersebut bisa meraup pundi-pundi cuan.

Baca juga: Sedekah Kopi, Cara Haris Lee Promosikan Kopi Purworejo

Tiga mahasiswa kreatif tersebut yakni, Rashifah Suta Fauziyyah, Sefina Yunita dan Rani Puspita Sari. Mahasiswa yang baru dua tahun mengenyam bangku perkuliahan ini sudah mulai menjalankan bisnis Rice Bowl ciptaaannya sebagai usaha sampingan di tengah kesibukannya kuliah.

"Kami buat rice bowl, dan ada tambahan kata TOET yang berarti akronim dari tofu etawa, karena bahan bakunya dari susu kambing etawa," kata Rani Puspita Sari, Selasa (3/1/2023).

Bau prengus yang kerap muncul dari susu kambing ini hilang lewat tangan tiga gadis muda asal Purworejo ini. Mereka mengubahnya menjadi makanan lezat yang lebih mudah diterima masyarakat. Dalam menjual produknya, tak jarang mereka hadir stan kuliner di pameran-pameran.

Rani menyebut, usaha rice bowl dari susu kambing ini bermula dari kegelisahannya saat banyak yang tak menyukai susu kambing karena memiliki aroma prengus.

Pertengahan tahun 2022, Rani bersama dua orang temannya mencoba berinovasi membuat makanan dari susu kambing dengan menghilangkan bau prengus tersebut.

Baca juga: Berawal dari Bosan saat Pandemi, Pemuda asal Purworejo Ubah Pakis Hutan jadi Uang

Usaha coba-cobanya itu juga didukung oleh kampus tempat ketiga gadis tersebut berkuliah. Awalnya mereka mendapat tugas dari kampus untuk membuat usaha yang mengangkat potensi lokal yakni susu kambing etawa.

"Setelah mepet deadline nya kami kepikiran buat bikin tofu dari susu etawa. Nah udah ke acc TOETnya, tapi kami diminta untuk membuat olahannya aja. Akhirnya terciptalah Rice Bowl TOET (Tofu Etawa) dan kami jual sampai saat ini," kata Rani.

Usaha ketiga mahasiswa ini sudah berjalan sejak setengah tahun yang lalu. Setiap bulannya mereka dapat menjual hingga 80-130 porsi Rice Bowl dalam event maupun pesanan dari masyarakat.

"Awal penjualan sekitar setengah tahun yang lalu, sistem nya pre-order. Kita belum berani buat nyetok karena TOET-nya kurang tahan lama," ujar Rani.

Di tangan tiga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP), resep rice bowl yang unik lahir. Bahkan dari hasil kreasinya, tiga mahasiswa tersebut bisa meraup pundi-pundi cuan. Tiga mahasiswa kreatif tersebut yakni, Rashifah Suta Fauziyyah, Sefina Yunita dan Rani Puspita Sari. KOMPAS.com/BAYU APRILIANO Di tangan tiga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP), resep rice bowl yang unik lahir. Bahkan dari hasil kreasinya, tiga mahasiswa tersebut bisa meraup pundi-pundi cuan. Tiga mahasiswa kreatif tersebut yakni, Rashifah Suta Fauziyyah, Sefina Yunita dan Rani Puspita Sari.

Susu kambing etawa disebut memiliki berbagai kandungan nutrisi yang sangat tinggi seperti fosfor, kalsium, sodium, dan florin. Bahkan, susu ini disebut-sebut memiliki nutrisi yang hampir setara dengan ASI.

Halaman:

Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau