Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalbofest Goes To Campus Ajak Mahasiswa Berbisnis Thrift Shop

Kompas.com - 24/02/2023, 16:36 WIB
Nugraha Perdana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Tren berburu pakaian dan aksesoris fashion bekas atau biasa disebut thrift shopping masih digemari oleh anak-anak muda. Di Kota Malang, Jawa Timur, sebanyak 28 tenant dari para pelaku usaha thrift shop berkumpul menjual barang-barang branded mulai sepatu, kaos, topi dan lainnya.

Mereka tergabung dalam kegiatan Dalbofest Goes To Campus di ABM STIE Malangkucewara pada Jumat (24/2/2022) hingga Minggu (26/2/2022).

Founder Dalbofest, Rizky Adam mengatakan, acara tersebut memiliki misi untuk memperkenalkan usaha thrift shop kepada mahasiswa.

Baca juga: 3 Ide Bisnis Fashion dengan Modal Terbatas

"Kami tahu kampus ini juga memiliki fokus pengajaran bisnis dan ekonomi, sehingga kami mau berkolaborasi. Semoga kegiatan ini menjadi trigger bagi para mahasiswa untuk memulai berwirausaha. Kami juga terbuka bagi siapa saja yang ingin tanya-tanya tentang usaha thrift shop," kata Adam pada Jumat (24/2/2023).

Untuk menarik pengunjung, kegiatan itu menyuguhkan penampilan musisi dan band lokal seperti Kingkong Milkshake, For Revenge hingga Iksan Skuter. Ditargetkan setiap harinya ada sekitar 2.000 sampai 5.000 pengunjung yang datang.

"Ada sekitar 105 mahasiswa yang terlibat, baik sebagai performance dan volunteer, ini juga selain mereka bisa belajar tentang usaha thrift shop, juga mengenalkan dan memberi pengalaman untuk terlibat dalam kegiatan event besar, dari situ mereka belajar tentang entrepreneurship," katanya.

Dari kegiatan itu, masing-masing tenant memiliki target dengan perputaran uang sekitar Rp 4 juta hingga Rp 5 juta. Harga barang-barang yang dijual setiap item mulai dari Rp 35.000 hingga jutaan rupiah.

"Rate harga minimal ditentukan supaya tidak terjadi persaingan harga yang terlalu ketat, tetapi harga lainnya tergantung dari masing-masing tenant. Tenant yang ada juga menjual barang segmented yang branded, ada yang hanya menjual sepatu saja, topi, barang untuk wanita, dan lainnya," katanya.

Menurutnya, pakaian dan aksesoris fashion dari thrift shop masih memiliki permintaan pasar yang tinggi. Adam juga menegaskan, barang-barang yang dijual dari thrift shop berbeda dengan pakaian atau aksesoris fashion bekas pada umumnya.

"Perbedaannya, barang yang dijual kebanyakan merupakan impor, selanjutnya sudah dikurasi betul, sehingga barang bagus atau berkualitas. Selain itu, barang sudah steril atau bersih sehingga sangat layak dijual," katanya.

Adam mengungkapkan, keberadaan thrift shop memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin memiliki barang berkualitas dan branded dengan harga murah. Selain itu, juga berkontribusi meminimalisasi limbah fashion.

"Antusiasnya masih bagus bagi para pelaku usahanya, karena Malang ini kota pendidikan dengan banyak mahasiswa, maka demand-nya dari mereka masih tinggi, kalau dilihat di Malang bisa melihat di beberapa wilayah ada thrift shop," katanya.

Adam juga menyampaikan, persaingan usaha thrift shop semakin kompetitif bagi para pelakunya untuk mencari barang yang berkualitas. Sebab, barang thrifting bukan hasil produksi atau limbah fashion, sehingga ketika permintaan tinggi maka potensi yang ada semakin terbatas.

Baca juga: UMKM Pemula Ingin Pinjam ke Bank? Pahami Dulu Hitungannya

"Memang enggak semua orang bisa dapat barang bagus, biasanya barang bagus dengan harga murah karena sudah memiliki kenalan (atau jaringan yang sudah luas), untuk memulai usaha seperti ini biasanya pemula mendapat barang harganya lebih tinggi dan tidak sebagus yang sudah menjalankan usaha ini lebih lama," katanya.

Saat ini untuk tren barang-barang thrift shop yang sedang dicari oleh masyarakat belum terlihat secara pasaran. Namun, biasanya momen besar tertentu mempengaruhi tren yang ada.

"Seperti piala dunia, orang-orang yang hobi mencari barang di thrift shop cari jersey atau jaket klasik dari timnas negara-negara yang ikut piala dunia. Pernah juga kaos band vintage. Kalau awal tahun seperti ini belum terlihat trennya, biasanya pertengahan tahun," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

Training
WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

Training
5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

Training
Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Program
Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Training
Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Jagoan Lokal
Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Training
iFortepreneur 2024 Dorong Transformasi Digital UKM Indonesia

iFortepreneur 2024 Dorong Transformasi Digital UKM Indonesia

Program
Cerita Ryan, Berbisnis Helm Anak Berawal dari Rasa Peduli

Cerita Ryan, Berbisnis Helm Anak Berawal dari Rasa Peduli

Jagoan Lokal
Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Training
Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Program
Langkah Budi Arie Setiadi Revitalisasi Koperasi, Apa Saja?

Langkah Budi Arie Setiadi Revitalisasi Koperasi, Apa Saja?

Program
Maybank Indonesia Beri Solusi Finansial Customer-Centric untuk UKM

Maybank Indonesia Beri Solusi Finansial Customer-Centric untuk UKM

Program
Hingga September 2024, Pembiayaan UKM Berbasis Syariah di Maybank Indonesia Capai Rp 30,98 Triliun

Hingga September 2024, Pembiayaan UKM Berbasis Syariah di Maybank Indonesia Capai Rp 30,98 Triliun

Program
7 Ide Bisnis Produk Makanan dan Minuman Olahan dari Susu Sapi

7 Ide Bisnis Produk Makanan dan Minuman Olahan dari Susu Sapi

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau