Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Memulai Usaha Hantaran Pernikahan dengan Modal Terbatas

Kompas.com - 15/03/2023, 16:21 WIB
Rheina Arfiana,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber BisnisUKM, BRO

 

KOMPAS.com – Selain mas kawin, hantaran juga menjadi tradisi masyarakat Indonesia yang diberikan calon pengantin pria kepada calon pengantin wanita.

Hantaran bisa diartikan sebagai hadiah atau tanda pengikat hati antara dua keluarga.

Karena momen pernikahan selalu ada, maka hantaran bisa menjadi ide bisnis yang menguntungkan loh.

Baca juga: 5 Perempuan Indonesia yang Sukses Kembangkan UMKM

Selain mudah dilakukan, kamu juga tidak memerlukan modal yang sangat besar untuk memulainya. Terpenting adalah bagaimana kamu membuat kreasi hantaran pernikahan.

Agar tak salah langkah, berikut ini cara memulai usaha hantaran pernikahan dengan modal terbatas, seperti dirangkum dari beberapa sumber.

1. Memanfaatkan barang tidak terpakai

Cara pertama yang bisa dilakukan adalah memanfaatkan barang tidak tepakai atau barang bekas untuk menghias hantaran pernikahan.

Hal ini tidak membutuhkan modal besar, tetapi membutuhkan kreativitas supaya tampilan pada hantaran terlihat menarik dan cantik. Misalnya menggunakan sisa-sisa pita, daun-daun kering, kardus ataupun plastik bekas.

2. Menjalin kerja sama dengan pengrajin

Cara selanjutnya menjalin hubungan kerja sama dengan pengrajin. Hal ini penting, karena untuk mengemas hantaran, biasanya akan dibutuhkan kotak berbahan dasar rotan atau dus.

Dengan menjalin kerja sama, kamu bisa mendapatkan harga lebih murah. Selain itu, tak menutup kemungkinan juga untuk bertukar ide dengan pengrajin.

Baca juga: 5 Ide Bisnis Camilan yang Bisa Hasilkan Banyak Cuan

3. Lakukan promosi

Promosi bisa mulai dilakukan pada orang-orang terdekat, seperti keluarga, saudara, sahabat, dan teman. Ini akan membantu kamu lebiih rileks saat mengerjakannya, karena mereka adalah orang yang kamu kenal, sehingga proses diskusi bisa lebih santai dan tidak kaku.

Selanjutnya promosi bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu secara offline dan online. Secara offline bisa melalui promosi dari mulut ke mulut, brosur, dan spanduk, sementara secara online melalui media sosial yang bisa menjangkau pelanggan yang lebih luas.

4. Berinovasi

Usaha hantaran pernikahan termasuk ke dalam bidang industri. Bidang industri tentu memerlukan kreativitas dan inovasi saat melakukan usaha.

Inovasi ini penting untuk memperbaiki atau mengembangkan ide-ide yang dituangkan saat membuat hantaran pernikahan, supaya bisa bertahan di tengah persaingan. Selain itu, model dan desain hantaran juga mengikuti perkembangan zaman.

Baca juga: 3 Cara Merekrut Karyawan untuk Usaha Kecil

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau