Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Meningkatkan Keunggulan Kompetitif Bisnis, Ini Caranya...

Kompas.com - 09/04/2023, 07:00 WIB
Rheina Arfiana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.comKeunggulan kompetitif menjadi salah satu faktor penting dalam dunia bisnis. Hal ini karena bisnis harus memiliki sesuatu yang membedakan dari pesaing untuk memenangkan persaingannya.

Lebih lanjut, analogi keunggulan kompetitif seperti bisnis juga harus mempunyai proposisi nilai yang menarik.

Hal itu bertujuan agar bisnis yang dilakukan mencolok dan membuktikan pada pelanggan bahwa produk atau jasa kita merupakan pilihan yang tepat.

Oleh karena itu, dibutuhkan strategi yang efektif untuk meningkatkan keunggulan kompetitif seperti yang dilansir melalui accurate.id.

Baca juga: 4 Strategi Dasar Manajemen Risiko yang Harus Dimiliki Pelaku UMKM

1. Melakukan kenaikan harga

Strategi pertama dengan melakukan kenaikan harga. Sementara pesaing menurunkan harga, Kamu melakukan hal sebaliknya.

Menaikkan harga dikenal sebagai harga prestise. Tak hanya untuk meningkatkan margin, melainkan untuk meningkatkan merek bisnis.

Hal yang mesti diperhatikan adalah produk atau jasa bisnismu adalah kualitas secara menyeluruh seperti kualitas produk atau jasa sampai pelayanan harus sesuai dengan harga yang diberikan.

2. Membuat dan mengolah data sendiri

Selanjutnya bisnis sering menggunakan komponen data dan statistik dalam konten pemasaran. Hal ini memberikan kesan otoritas dan integritas. Nah, bisnismu pun bisa seperti itu.

Walaupun Kamu ingin mematuhi aturan survei dan pengambilan sampel yang akurat, mengumpulkan data pasar bisa dilakukan dengan mudah memakai alat seperti Google’s Consumer Surveys.

Lalu olah data yang sudah dihasilkan dalam bentuk yang rapi dan terstruktur untuk distribusi dan keberadaan bisnismu akan tumbuh.

Baca juga: Mengenal Digital Marketing, Strategi Pemasaran Kekinian bagi UMKM

3. Menspesialisasikan bisnis

Harus diingat bahwa menjadi segalanya untuk semua orang berarti Kamu tidak akan menjadi apa-apa untuk siapapun.

Jangan mempertimbangkan memperluas atau memperbesar bisnis apabila sumber pemasukan terbesar dalam bisnismu belum maksimal. Jika tetap melakukannya, sama saja dengan pemborosan.

Pilihlah dan lakukan analisa pasar secara tepat untuk bisnismu. Setelahnya, maksimalkan konsumen yang ada di dalamnya. Dan harus diingat kalau sebagian bisnis itu tak semua usaha ditujukan untuk semua orang.

4. Memanfaatkan teknologi baru

Selanjutnya dengan memanfaatkan teknologi baru yang jarang digunakan oleh orang lain untuk menjadi terbaik di pasar. Misalnya menggunakan live chat, akan tetapi mengambil live chat tidak merata di seluruh industri.

Menambahkan penggunaan teknologi seperti itu ke bagian digital memberi pelanggan alasan yang baik untuk membeli produk atau menggunakan jasamu.

Termasuk menggunakan sistem manual pada proses bisnis, seperti pembukuan. Kamu bisa menggunakan software akuntansi berbasis cloud untuk memudahkan pengelolaan keuangan dan memperoleh laporan finansial lainnya.

Baca juga: Tak Perlu Perang Harga, Ini 5 Strategi Menetapkan Harga Produk agar Tetap Laris

5. Berinvestasi dalam hubungan pelanggan

Strategi selanjutnya dengan berinvestasi dalam hubungan pelanggan yang lebih baik. Misalnya seperti memberikan waktu dan energi untuk mewujudkan hubungan yang nyata dengan pelanggan terbaikmu.

Contohnya dengan menyewa tempat pertemuan untuk membahas hal-hal terbaik yang berkaitan dengan bisnis lalu diakhiri dengan makan malam bersama.

Di dunia bisnis sudah cukup tidak berkaitan dengan hal pribadi. Hubungan yang nyata akan membantu mewujudkan keunggulan kompetitif yang kuat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau