Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua PBOIN: Kunci Bisnis Bengkel Bertahan, Jangan Telat Bayar Supplier

Kompas.com - 17/05/2023, 16:45 WIB
Zalafina Safara Nasytha,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Membuka bisnis bengkel nampaknya menjadi salah satu peluang bisnis yang cukup menjanjikan di Indonesia, khususnya di daerah perkotaan yang banyak mobilisasi kendaraan, baik motor maupun mobil.

Berdasarkan data Kepolisian Republik Indonesia (Polri), tercatat jumlah kendaraan bermotor di Indonesia mencapai 152,51 juta unit hingga akhir 2022 dengan 83,27 persen di antaranya berupa sepeda motor.

Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, menunjukkan jumlah mobil penumpang di Indonesia mencapai sekitar 17,2 juta unit pada akhir 2022.

Tentu hal ini menjadi peluang yang bagus bagi pelaku UMKM yang baru mau membuka bisnis di bidang otomotif, yakni bisnis bengkel.

Baca juga: Kelola Bisnis Bengkel Secara Kekeluargaan Kini Tak Relevan Lagi...

Ketua Umum Persatuan Bengkel Otomotif Indonesia (PBOIN), Hermas E. Prabowo, menjelaskan bahwa ada satu hal penting yang dapat menjadi penentu apakah bisnis bengkel tersebut dapat berjalan dengan baik atau tidak.

Ia mengatakan, ketika membuka bisnis bengkel, terutama bengkel motor, tidak bisa hanya mengandalkan jasa melainkan harus diimbangi juga dengan penjualan sparepart kendaraan yang dibutuhkan.

“Karakter bisnis bengkel motor dan mobil itu berbeda, kalau motor itu 60% ada pada bisnis sparepart. Jadi, kalau mau berhasil dalam bengkel motor, kita harus menguasai sparepart-nya dan ini juga didukung dengan kemampuan mekanik yang bisa dipercaya oleh pelanggan,” ujarnya dalam acara Bronis UMKM, Kamis (11/5/2023).

Baca juga: PBOIN, Wadah bagi Pelaku UMKM Bengkel di Indonesia untuk Berkembang

Untuk memenuhi kebutuhan sparepart tersebut, biasanya akan banyak supplier yang datang untuk menawarkan produknya dan menitipkannya kepada pelaku-pelaku usaha bengkel yang ada.

Sebagai informasi, supplier adalah pihak yang memasok produk atau jasa kepada bisnis lain.

“Nah seringnya, kesalahan yang dilakukan adalah ketika pelaku usaha ini dipercaya oleh supplier, (tapi) pembayarannya enggak konsisten karena mereka enggak punya neraca keuangan yang baik, mereka enggak ngerti cara menghitung cashflow, enggak bisa mengatur keuangan dengan baik sehingga uang yang seharusnya dibayarkan ke supplier, malah terpakai untuk yang lain,” jelasnya.

Jika hal seperti di atas terjadi, maka dapat dipastikan bisnis bengkel milikmu lama-kelamaan akan mati dan tidak memiliki supplier yang mengirimkan barang.

Oleh karena itu, menjaga hubungan yang baik dan berkomitmen dengan perjanjian yang telah disepakati menjadi hal penting yang harus benar-benar diperhatikan.

Baca juga: Tips Penting Sebelum Merintis Usaha Bengkel untuk Pelaku UMKM

“Disiplin dalam bayar ke supplier, sekalipun besok lebaran, kalau hari ini jatuh tempo ya harus tetap dibayar," kata Hermas.

"Kenapa? Supplier itu salesnya dapat bonus kalau kita bayarnya tertib nah kalau nggak si sales nggak dapet bonus, artinya kan kita sudah mengambil keringatnya mereka, itu nggak berkah juga,” tambahnya.

Jika kamu membayar supplier tepat pada waktunya dan tidak diundur-undur, maka suplier juga akan bersikap loyal terhadap bengkelmu, di mana hal ini akan menguntungkan juga bagi bisnis bengkel milikmu.

“Saya kalau sama supplier saya telfon minta kirim oli sekarang, itu sales-nya langsung datang, dia prioritas. Kenapa? Karena saya tidak pernah telat bayar,” pungkas Hermas.

Baca juga: Usaha Bengkel Custom Punya Peluang Cuan Besar, Tertarik Coba?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau