KOMPAS.com – Zahlan (41) asal Widarapayung Kulon, Cilacap sukses berbisnis kerajinan dengan brand Brekele Craft. Dia memanfaatkan bahan baku pelepah pisang untuk produk kerajinannya..
Zahlan menjalankan bisnis dibantu oleh sekitar 300 orang pekerja di mulai dari pencari bahan baku, anyaman, dan lainnya. Untuk di bagian pencari bahan baku dilakukan oleh petani sepuh yang bisa diberdayakan masih ada sambian.
Selain itu, orang yang bekerja dengan Zahlan termasuk masyarakat sekitar di mana orang tersebut yang belum memiliki keahlian diajarkan oleh Zahlan sendiri.
Baca juga: Kisah Sukses Zahlan Berbisnis Kerajinan dari Pelepah Pisang, Awalnya Hanya Supplier
Seiring berjalannya waktu, produk yang dihasilkan dari brand Brekele Craft beraneka ragam seperti wall decor, aksesoris pajangan dinding, interior ceiling, dan semua furnitur.
Menariknya, pendapatan yang diterima Zahlan ketika mengerjakan produk skala besar container kisaran di bawah Rp 100 juta dan skala lokal puluhan juta.
Oleh karena itu, jika kamu tertarik melakukan bisnis yang sama dengan pemilik brand Brekele Craft simak tips berikut ini agar bisnis tidak mengalami kegagalan.
“Mental harus dipersiapkan karena bisnis terjun ke masyarakat di mana masyarakat memberikan hinaan dan hujatan,” kata Zahlan ketika dihubungi oleh Kompas.com, Kamis (25/5/2023).
Baca juga: Catat! Pameran Mebel dan Kerajinan Digelar di ICE BSD 14-17 September
Ia mengungkapkan, tidak semua masyarakat mengetahui manfaat gedebog pisang. Jadi, ketika membeli bahan baku gedebog pisang mereka beranggapan ‘masa gedebog payu’.
Tidak hanya menyiapkan mental, tetapi juga harus siap merasakan lelah karena mengajarkan orang yang belum memiliki keahlian membutuh waktu dan kesabaran untuk berproses.
Untuk pelaku bisnis yang baru, sebaiknya berhati-hati ketika mengambil Pre-Order atau PO karena PO bukan untuk main-main. Maksudnya, apabila sanggup ya sanggup jika tidak sanggup ya tidak sanggup.
Baca juga: Ingin Sukses Jadi Eksportir Kerajinan? Simak Tips dari LPEI Ini
“Terkadang pelaku-pelaku bisnis baru berambisi mendapatkan kerjaan, tetapi belum menguasai karena masih taraf mempelajari. Kan, belum tentu masuk ke kriteria yang diinginkan pelanggan,” kata Zahlan.
“Maka dari itu, hati-hati dalam menerima pesan order dan sesuaikan dengan kemampuan kita. Jadi, ukur kemampuan kita dan seberapa mampu kita,” jelas Zahlan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya