Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bisnis Laundry Satuan Lebih Menguntungkan ketimbang yang Kiloan"

Kompas.com - 20/07/2023, 14:52 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis laundry belakangan ini menjadi pilihan masyarakat karena demand untuk jasa ini semakin tinggi, terutama di perkotaan. Terbatasnya waktu untuk mengurus pekerjaan domestik membuat masyarakat memilih untuk menyerahkan urusan mencuci kepada penyedia jasa laundry.

Owner Jourdan Laundry, Rosul Nawawi menuturkan, ada sejumlah strategi yang harus dipahami bagi mereka yang ingin terjun ke bisnis ini.

"Harus benar-benar memahami agar bisa mendapatkan hasil dari bisnis laundry yang dijalankan," ujarnya dalam talkshow Bronis UMKM: Bongkar Rahasia Sukses Pengusaha Laundry 

Lantas, apa saja yang harus dipersiapkan agar bisnis laundry bisa sukses dan maju? Berikut tipsnya:

1. Melakukan Survei Lokasi

Survei lokasi sangat penting untuk melihat potensi pasar di sebuah tempat yang akan menjadi lokasi bisnis. Beberapa indikator yang perlu diperhatikan saat survei di antaranya mengenai jumlah rumah tangga, arus lalu lintas yang melewati lokasi laundry, hingga karakter masyarakat setempat.

"Saya pun ketika akan membuka cabang, akan melakukan survei salah satunya melihat apakah masyarakatnya heterogen atau homogen, trafic, dan sebagainya. Itu yang menjadi patokan ketika akan membuka di suatu wilayah," kata dia.

2. Menentukan Konsep dan Jenis Laundry

Sebelum membuka bisnis laundry, penting bagi owner untuk menentukan konsep bisnis yang dijalankan. Sejumlah konsep bisnis yang bisa dipertimbangkan ketika menjalankan bisnis ini adalah apakah laundry-nya kiloan, satuan, quick clean, laundry sepatu, tas, perlengkapan bayi, karpet, atau yang lain?

Hal lain yang juga perlu dipertimbangkan adalah laundry self service. Di sini customer akan mencuci sendiri pada mesin-mesin yang tersedia.

"Tapi hingga saat ini masyarakat di Indonesia masih suka dilayani. Akhirnya sampai sekarang saya menjalankan laundry full services," jelasnya.

Baca juga: 5 Tips Sukses Membangun Bisnis Es Krim untuk Pemula

3. Naik Kelas

Setelah bisnis laundry berjalan, jangan lupa untuk menyiapkan diri naik kelas. Jika di waktu sebelumnya jenis jasa yang diberikan adalah laundry kiloan, maka yang akan datang perlu dipikirkan untuk menggarap jenis laundry satuan premium.

Menurut Rosul Nawawi, bisnis laundry satuan akan memberikan margin keuntungan yang lebih baik ketimbang laundry kiloan. 

"Masuk ke laundry satuan premium itu lebih gurih karena dagingnya di satuan premium. Sedikit tapi hasilnya banyak. Sementara kalau laundry kiloan pekerjaan banyak tapi hasilnya biasa saja," ungkap dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau