KOMPAS.com - Salah satu upaya membantu produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk bisa mendunia, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur memfasilitasi para pelaku UMKM di kabupaten setempat untuk go to ekspor.
Selain agar produk UMKM Sidoarjo bisa dikenal dunia luar, dengan melakukan ekspor tentu juga akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor di Sidoarjo, Rabu mengatakan Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur sudah terkenal sebagai kabupaten UMKM, sehingga pondasi ekonominya cukup kuat saat terjadi hyper inflasi dan resesi yang melanda beberapa waktu lalu yang lalu.
Baca juga: Cerita Achmad Latief, Raup Omzet Miliaran Rupiah hingga Sukses Ekspor Batik Boyolali
Ia mengungkap, pada tahun 2022 Surabaya Ekspor Center berhasil mendukung 1.500 UMKM go to ekspor dari 8 provinsi di bawah Kementerian Perdagangan. Di mana dari jumlah sebanyak itu, 300 UMKM di antaranya berasal dari Kabupaten Sidoarjo.
“Sidoarjo mampu untuk memperluas pasar ekspor, tinggal peningkatan kapasitas SDM UMKM. Tercatat saat ini sebanyak 28 UMKM berhasil ekspor ke Malaysia, selanjutnya adalah Korea dan Australia,“ kata Muhdlor di sela acara "Pelatihan Kewirausahaan Mandiri UMKM" di Pendopo Delta Wibawa Kabupaten Sidoarjo, dikutip dari Antara, Kamis (10/8/2023).
Lebih lanjut ia mengungkap, hampir semua dari 17 program pasangan Muhdlor-Subandi berpihak kepada UMKM dan peluncuran 2.000 UMKM naik kelas, yang di dalamnya ada pelatihan UMKM agar bankable, kemudahan pengurusan produksi industri rumah tangga (PIRT) dan pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB), serta UMKM menuju ke digital.
"Selain itu juga ada bantuan kredit dari BPR Delta Artha dengan bunga sebesar 3 persen per tahun," ujarnya.
Menurutnya, jika UMKM tersebut tidak bankable maka disiapkan Kelompok Usaha Perempuan Mandiri (KURMA), yakni pemberian hibah untuk perempuan mandiri di RT se-Kabupaten Sidoarjo.
"Targetnya 8.820 RT punya UMKM unggulan, agar ibu-ibu mempunyai join income yang tidak hanya mengandalkan suaminya, namun punya sumbangsih perekonomian keluarga," katanya.
Baca juga: UMKM Asal Gorontalo Ekspor Perdana 71,6 Kilogram Kepiting Bakau ke Singapura
Terkait dengan UMKM naik kelas, kata dia, ditargetkan ada 20 ribu serta ada 10 ribu beasiswa untuk pelatihan pelaku UMKM.
Dirinya juga menitikberatkan poin-poin agar ekonomi makro tetap dijaga, salah satunya seperti keahlian harus sesuai perkembangan zaman (adaptif).
"Kemudian networking luas (relasi yang banyak), brandingnya ditata, konsistensi (kuantitasnya dan kualitasnya harus dijaga)," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.