KOMPAS.com - Di tengah cobaan dan tantangan yang dibawa oleh pandemi, terbitlah cerita inspiratif tentang ketekunan dan kreativitas. Salah satu contohnya adalah pemilik bisnis sepatu asal Surabaya bernama Damia Shoes yang baru saja memulai usahanya saat pandemi Covid-19.
Damia Shoes didirikan oleh Rizka Chika dan seorang rekan bisnisnya, Kunrat pada tahun 2020 di momen yang bertepatan dengan adanya pandemi. Produk yang dihasilkan saat itu adalah sepatu perempuan dengan aksen girly.
Pada tahun 2019, Rizka memutuskan untuk resign dari tempat kerjanya di Jakarta dan memilih untuk pulang ke rumahnya di Surabaya.
Karena sudah terbiasa memiliki kesibukan sebagai wanita karir, Rizka memikirkan banyak cara untuk bisa memiliki penghasilan lagi. Namun, saat itu hal yang paling dekat dengan dirinya adalah bisnis sepatu milik orangtuanya yang sudah cukup besar.
Baca juga: Kisah Nunik Anurningsih, Berawal Hobi Desain, Kini Sukses Berbisnis Perhiasan
Rizka sudah sangat mengenali bisnis milik orangtuanya tersebut, dan berangkat dari hal itulah Ia bersama dengan rekannya mencoba untuk membangun bisnis serupa.
Bermodalkan uang gaji terakhirnya, Rizka bersama Kunrat mengumpulkan modal sebesar Rp2 juta untuk kemudian digunakan untuk menghasilkan empat sampel sepatu serta membayar perajinnya.
“Orangtuaku kan memang sudah lama punya bisnis sepatu, dan mereka jelas lebih berpengalaman. Akhirnya aku juga mulai deh buat usaha sepatu sendiri tanpa campur tangan dari orangtuaku. Karena jujur aja, selama ini aku hanya sekedar tahu proses produksi sepatu, jadi saat itu aku yang memutuskan untuk terjun di bisnisnya langsung,” jelas Rizka kepada Kompas.com, Jumat (21/9/2023).
Rizka sempat ragu lantaran sepatu yang dijual dengan sistem pre-order belum berhasil terjual. Namun di samping itu, ia tetap berupaya agar produknya dilirik pembeli.
Baca juga: Kisah Jane Nata Dirikan Brand Satellite of Glow hingga Bisa Masuk MURI
“Saat tahun 2020 hingga 2021 itu aku sempat kerja kantoran lagi, jadi bisnis sepatunya ini banyak di handle Mas Kunrat, sedangkan aku baru bisa bantu-bantu untuk handle kalau di akhir pekan saja,” kata Rizka.
"Tapi dari sepatu yang sudah dibuat sampel, ada yang aku pakai juga untuk kerja dan aku promosikan di media sosial aku sendiri, kayak di Facebook, Instagram, juga LinkedIn. Alhamdulillah dari sana justru mendatangkan pembeli," tambah Rizka.
Bagi Rizka, melakukan personal branding perlu dilakukan. Tujuannya untuk bisa mengisahkan atau memperkenalkan produk yang dihasilkannya memiliki keunggulan dan bisa menerima pesanan custom.
Rizka dan Kunrat sudah pernah melewati masa-masa saat pemasukan hanya menghasilkan untung tipis, bahkan mereka pun pernah tidak menghasilkan penjualan dalam kurun satu bulan.
Baca juga: Kisah Sepasang Collection, Merintis Bisnis Sepatu Saat Pandemi Covid-19
Meski harus melewati masa sulit dampak dari pandemi, mereka berdua tetap menunjukkan kekompakannya hingga bisa membawa bisnisnya hingga beromzet lebih stabil dibandingkan masa awal membangun bisnis.
“Untuk tahun 2020, sewaktu baru mulai itu kita masih jarang dapat order, paling cuma dapat pemasukan Rp 250.000 sampai paling banyaknya Rp1juta dari penjualan 3-4 pasang sepatu,” papar Rizka.
Mengakali hal tersebut, Rizka juga memproduksi kaos, tas, dan produk sejenis yang bernilai ekonomis di masa pandemi agar perputaran modal terus berlangsung.