Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MenKopUKM Luncurkan Koperasi Multi Pihak Berbasis Ekosistem Digital Pertama di Indonesia

Kompas.com - 12/10/2023, 19:55 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki meluncurkan koperasi ekosistem digital pertama di Indonesia bernama Koperasi Multi Pihak (KMP) Tumbuh Bersama Pembudidaya (Koperasi TBP) yang tergabung dalam ekosistem digital (platform) eFishery.

KMP menjadi ekosistem yang mencakup investor, funder, partners (suplier, agen pakan, pabrik pakan, dan sebagainya), buyer, eFisherian, hingga para petambak dan pembudidaya ikan dan udang.

"Dari suatu kegiatan ekonomi yang melibatkan banyak pihak, memang paling cocok digunakan koperasi multipihak. Sehingga, sirkular ekonomi akan lebih optimum dimanfaatkan untuk memperbesar seluruh pihak yang terlibat dalam bisnis ini," kata Teten dalam keterangan resminya, Kamis (11/10/2023).

Teten menegaskan pihaknya akan terus mendukung perkuatan ekosistem sektor produksi perikanan di eFishery, karena melibatkan para petambak kecil dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

"Dengan aplikasi digital, eFishery bisa mengonsolidasi dan mengagregasi produk, menghubungkan ke market, hingga ke pembiayaan," kata Teten.

Baca juga: Kiat Sukses Untung Berlimpah Dari Rumah Dengan Usaha Ikan Hias

Oleh karena itu, lanjut Teten, Indonesia harus lebih banyak melakukan transformasi digital di sektor produksi.

"Di sektor ini kita memiliki keunggulan domestik, dan eFishery jangan bermain hanya di level nasional saja, tapi harus menjadi pemain dunia untuk udang dan ikan air tawar lainnya," kata Teten.

Bagi Teten, dengan teknologi digital, bukan tidak mungkin bagi eFishery untuk melakukan penetrasi di luar Indonesia.

Terlebih lagi, Indonesia mempunyai skema pembiayaan melalui KUR Kluster dan pembiayaan koperasi yang bisa dikombinasikan.

"Asalkan masuk ekosistem dan kluster eFishery, bank penyalur KUR akan lebih mudah menyalurkan ke petambak kecil untuk memperluas lahan tambaknya agar skala ekonominya lebih besar," ucap Teten.

Dalam pengembangan Koperasi TBP, Teten menyebutkan, koperasi sebagai supply chain, dimana produk pembudidaya dipasarkan secara kolektif melalui koperasi.

Baca juga: Banyak Breeder Ulung, Indonesia Dinilai Bisa Menjadi Pusat Ikan Hias Tropik Dunia

Koperasi juga sebagai penyedia tahapan awal (first mile supply) dalam mendistribusikan komoditas pembudidaya dan petambak.

Selain itu, koperasi bisa sebagai upaya desentralisasi dalam mengimplementasikan skema Shared Ownership Assets dengan eFishery. Dan feeder dapat menjadi milik koperasi. Termasuk di dalamnya menyangkut revenue sharing dengan konsep SHU.

Bahkan, melalui skema Koperasi Multi Pihak, koperasi dapat membantu meningkatkan kapasitas produksi, mencakup langkah pendampingan untuk meningkatkan kapasitas, hingga sebagai agen untuk mendorong digitalisasi pembudidaya/petambak.

"Lebih dari itu, Koperasi TBP juga sebagai agen ekosistem aquaculture berkelanjutan, koperasi sebagai agen penggerak ekonomi berkelanjutan dan pemenuhan kebutuhan pangan, hingga koperasi sebagai wadah implementasi solusi bagi isu lingkungan dan ekonomi hijau," kata Teten.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com