Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak 4 Rahasia Sukses Berbisnis Kopi Kemasan dari Brand Lelet Cangkir Jateng

Kompas.com - 10/11/2023, 16:13 WIB
Nur Wahyu Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.comVera Damayanti merupakan seorang pebisnis kopi dengan brand Kopi Lelet Cangkir. Bisnis tersebut awalnya dirintis oleh ayahnya yang bernama Ihksan Harianto sejak tahun 1982.

Vera merupakan seorang pegawai di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) YPPI, Rembang, Jawa Tengah selama 15 tahun. Namun dia memutuskan berhenti bekerja pada tahun 2015 karena mendapat amanah ayahnya untuk meneruskan usaha kopi tersebut.

“Dulu nama brand kita itu Kopi Cangkir. Akan tetapi, karena tidak bisa didaftarkan di Dirjen HAKI, jadi kita ajukan kembali dengan nama brand baru yaitu Kopi Lelet Cangkir,” ungkap Vera Damayanti beberapa saat lalu.

Vera mengatakan, pada tahun 1982, ayahnya menjual mobil seharga Rp 5 juta untuk membeli mesin, bahan, dan peralatan dalam memulai usaha kopi kemasan. Setelah 40 tahun, bisnis tersebut masih bertahan.

Sebagai generasi penerus, Vera Damayanti membagikan 4 rahasia sukses kepada para wirausahawan yang ingin memulai bisnis kopi kemasan. Apa saja itu?

1. Konsisten dan Istiqomah

Istiqomah merupakan sikap teguh seseorang terhadap suatu pendirian dan selalu konsisten. Oleh karena itu konsistensi sangat dibutuhkan dalam menjalankan usaha seperti yang dilakukan Vera Damayanti dalam menjalankan usaha ayahnya.

Baca juga: Cerita Nicky Clara, Penyandang Disabilitas yang Sukses Merintis Brand Fashion Kamu Wear

Sebagai pelaku usaha, salah satu implementasi dari konsisten yang dapat dilakukan yaitu konsisten dalam mengolah bahan baku, produk, kemasan, guna menjaga kepercayaan konsumen.

2. Kejujuran

Selain konsisten dan istiqomah, rahasia sukses Vera lainnya yaitu berjualan secara jujur untuk mendapatkan kepercayaan konsumen.

“Kami menjaga kepercayaan konsumen dengan kejujuran. Walaupun mungkin di beberapa kesempatan kita pernah membuat kesalahan seperti nota, kembalian, dan sebagainya. Tapi karena kita suka jujur ke mereka jadi konsumen kita cukup percaya sama kita dan bahkan mereka juga selalu ngomong kesalahan kita," kata Vera.

Baca juga: Pemkab Mukomuko Berikan Pelatihan Batik Tulis untuk UMKM

3. Tidak Menjiplak

Ada sebagian pelaku usaha yang menginginkan cara singkat dan cepat agar usahanya bisa dikenal di kalangan masyarakat, yaitu menjiplak atau meniru brand lain yang sudah besar.

Vera sendiri pernah menjadi korban dari penjiplakan ini, yakni ketika produknya ditiru dan dijiplak oleh pelaku usaha lain.

“Mereka meniru atau menjiplak brand kami tapi dengan harga yang jauh lebih murah namun dengan kualitas yang jauh berbeda. Hal itu merusak brand kita. Sampai saat ini, kita belum tahu siapa yang melakukan itu,” ungkap Vera.

Baca juga: Kisah Owner Ayam Hijrah, dari Pekerja Kantoran Hijrah Menjadi Pebisnis Kuliner Sukses

Tentu hal ini sangat dilarang dalam dunia bisnis, karena menjiplak atau meniru tidak hanya melanggar etika tapi juga melanggar peraturan dan dapat dijatuhi hukum pidana.

4. Mendengarkan Keluh Kesah Konsumen

Rahasia terakhir yang dibeberkan oleh Vera yaitu kamu sebagai pelaku bisnis harus sering mendengarkan keluh kesah dari konsumen atau pelangganmu.

Umpan balik ini dapat kamu jadikan sebagai bahan introspeksi dirimu dan usahamu sehingga bisnismu menjadi lebih baik kedepannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau