Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiat Bisnis Kerajinan dari Tanah Liat, Bisa Tembus Pasar Luar Negeri

Kompas.com - 12/11/2023, 11:34 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Peluang bisnis kerajinan tangan dari tanah liat bisa dibilang cukup menjanjikan. Produk-produk ini memiliki daya tarik universal dan bisa menjangkau pasar lokal maupun internasional.

Salah satu peluang yang saat ini menanti adalah ekspor produk kerajinan tangan tanah liat ke pasar mancanegara.

Kebutuhan akan barang-barang kerajinan tangan yang unik dan berkualitas selalu ada di pasar global. Sasaran utamanya adalah para kolektor, pecinta seni, maupun individu yang memang tertarik dengan kerajinan tanah liat.

Tertarik mencoba bisnis kerajinan tanah liat? Simak beberapa tips dari Cermati.com berikut ini:

1. Harus Jeli Melihat Kondisi Pasar dan Tren Terbaru

Pastikan untuk selalu melakukan riset dan analisis pasar, dengan begitu Anda jadi lebih paham bagaimana cara memanfaatkan peluang yang ada. Anda bisa menyesuaikan produk kerajinan dari tanah liat yang dibuat dengan tren yang muncul saat ini.

Atau menghasilkan produk gerabah inovatif dengan ciri khas yang unik sebagai trendsetter. Tentunya hal ini memiliki konsekuensi dan risiko bisnis tersendiri. Namun, dengan adanya riset mendalam dan rencana bisnis yang matang, segala risiko bisa diminimalisir.

2. Tepat Menentukan Target Market

Kegiatan ekspor memiliki pangsa pasar yang luas. Supaya produk-produk yang dihasilkan lebih tepat sasaran ada baiknya untuk menentukan target pasar yang lebih spesifik. Misalnya, apakah ingin menyasar segmen konsumen kelas menengah atau kelas atas.

Apakah ingin menghadirkan produk kerajinan tanah liat yang fungsional atau murni untuk hiasan? Atau justru ingin fokus menyasar pasar mancanegara, seperti Korea, Jepang, Jerman, Belanda dan sebagainya?

Penentuan target pasar yang tepat bisa mempengaruhi begitu banyak hal. Mulai dari harga produk, standar kualitasnya, hingga strategi yang akan digunakan dalam pemasarannya, dan sebagainya. Semakin sesuai produk tersebut dengan target dan permintaan pasar, maka peluang keberhasilannya akan semakin besar.

3. Tetap Prioritaskan Kualitas

Baik untuk dipasarkan ke pasar lokal dan internasional, kualitas harus selalu menjadi prioritas. Apalagi standar ekspor pasar internasional lebih tinggi dan biasanya sangat detail.

Supaya tidak mengecewakan konsumen kualitas produk harus diperiksa berulang dan harus memenuhi standar terbaik. Kenali juga standar produk dalam dan luar negeri karena mempengaruhi minat publik untuk membeli produk serta perbandingan dengan kompetitor.

Baca juga: Go Internasional! Begini Cara Ekspor Produk Jualan di e-commerce Biar Bisnis Maju

4. Kenali Produk Kerajinan Tanah Liat Populer

Selain mengenali minat pasar, Anda perlu mengetahui produk - produk kerajinan tanah liat apa saja yang populer. Tidak hanya dari segi fungsi tapi juga secara visual yang menarik perhatian publik.

Misalnya, kendi yang kerap menjadi incaran pecinta seni, penggemar budaya dan kolektor, lantaran selain menampilkan kesan antik tetapi berfungsi menyimpan air karena memberikan rasa sejuk dari elemen tanah liatnya.

Ada juga produk alat makan, minum dan masak yang mampu mengunci aroma serta nutrisi masakan. Selain itu, alat - alat tersebut juga kerap digunakan di restoran atau rumah makan tradisional dan Nusantara.

Penggunaan bahan tanah liat juga digunakan untuk produksi celengan dan vas bunga, yang tidak hanya memiliki fungsi sesuai peruntukannya tetapi bisa dijadikan hiasan atau pajangan rumah yang memberikan kesan cantik serta estetik.

Halaman:

Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau