Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Hal yang Harus Dimiliki Pelaku Usaha untuk Menjadi Sociopreneur

Kompas.com - 30/11/2023, 19:23 WIB
Nur Wahyu Pratama,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Sejak tahun 2019, Roswita Asti Kulla atau yang akrab disapa Asti memutuskan membangun bisnis kain tenun di Sumba Baratm Nusa Tenggara Timur (NTT).

Bukan bisnis biasa, melainkan social enterprise, konsep kewirausahaan di mana pelaku usaha (sociopreneur) membangun bisnis dengan tujuan menciptakan nilai sosial, salah satunya meningkatkan kesejahteraan finansial para pekerjanya.

“Sejak tahun 2019 hingga tahun 2023, saya sudah memberdayakan sebanyak 105 pengrajin tenun di Sumba Barat,” ungkap Asti saat ditemui Kompas.com di acara Cerita Nusantara 2023 di JCC, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Cerita Roswita Asti Merintis Karaja Sumba, Berawal dari Keresahan Melihat Korban KDRT

Roswita Asti Kulla, owner Karaja Sumba berdayakan 105 Pengrajin Tenun di NTTNur Wahyu Pratama Roswita Asti Kulla, owner Karaja Sumba berdayakan 105 Pengrajin Tenun di NTT

Lebih lanjut Asti mengatakan, sejak empat tahun lalu, sebesar 25 persen profit dari Karaja Sumba digunakan untuk program beasiswa mulai dari SD hingga S1. Jumlah penerima beasiswa S1 hingga saat ini ada sekitar 30 orang lebih.

Bagi kamu para pelaku usaha yang ingin menjadi sociopreneur seperti Astiberikut ini tiga hal yang harus kamu miliki untuk menjadi sociopreneur.

1. Memiliki Jiwa Sosial yang Tinggi

Asti mendirikan Karaja Sumba berawal dari keresahannya terhadap isu sosial di daerahnya, yaitu tingginya angka Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

“Saya mencoba mengedukasi mereka dengan cara memanfaatkan potensi lokal yang ada, yaitu menenun, agar korban KDRT dapat mandiri secara perekonomian,” ujar Asti.

Asti percaya, wanita yang independen secara finansial lebih memiliki kekuatan untuk bisa terlepas dari kekerasan dan dapat melindungi diri dengan kemandirian finansial.

Sebagai pelaku usaha yang ingin menjadi sociopreneur, penting untuk memiliki jiwa sosial yang tinggi, yang memiliki kepedulian, dan dapat memberikan solusi pada isu-isu sosial di sekitar usaha kita.

Dengan begitu, bisnis yang kita jalani tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tapi juga bermanfaat bagi orang lain.

Baca juga: 5 Tips Sukses Bisnis Jasa Pijat Bayi, Pelaku Usaha Wajib Tahu

2. Berani Ambil Risiko

Sebagai sociopreneur yang mewadahi sebanyak 105 pengrajin, Asti mengakui hal tersebut tak selalu mudah. Ada berbagai risiko yang harus dihadapi dalam menjalankan bisnisnya.

“Kalau memang bisnis kita konsepnya kewirausahaan sosial atau social enterprise, maka kita harus punya tujuan yang jelas, sehingga kita memiliki perhatian lebih terhadap suatu permasalahan,” ungkap Asti.

“Risiko yang biasa saya hadapi berupa barang tidak laku saat penjualan, barang ditolak, lalu proses produksi macet, karena para pengrajin ibu-ibu yang juga harus tetap ke sawah saat musim tanam dan panen. Itu menjadi fokus utama kita,” lanjut Asti.

Baca juga: 4 Tips Menjalankan Usaha Repacking

3. Modal untuk Pengrajin

Sebagai bentuk upaya memberdayakan sumber daya manusia di sekitar lokasi bisnis, ada dua tipe yang bisa kamu lakukan sebagai sociopreneur menurut Asti, yaitu dengan memberikan modal produksi dan memberikan pelatihan.

Roswita Asti Kulla, owner Karaja Sumba berdayakan 105 Pengrajin Tenun di NTTNur Wahyu Pratama Roswita Asti Kulla, owner Karaja Sumba berdayakan 105 Pengrajin Tenun di NTT

“Tipe pertama kita memberikan modal usaha untuk mereka produksi, seperti benang dan alat produksi laiinya,” jelasnya.

“Untuk tipe kedua, yaitu melatih mereka untuk mengelola bisnis dan keuangan mereka. Saat ini sudah ada lima kampung yang sudah bisa melakukan bisnis home industry secara mandiri dari rumah mereka sendiri,” kata Asti menutup pembicaraan.

Baca juga: Ahmat Owner Rubycraft Ungkap Tips Menembus Pasar Internasional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau