Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku UMKM Berpeluang Ambil Bagian dalam Tren Bisnis Kendaraan Listrik

Kompas.com - 29/11/2023, 17:06 WIB
Nur Wahyu Pratama,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menyebut, tren wirausaha muda saat ini sudah mulai beralih ke bisnis ramah lingkungan (green business) termasuk industri kendaraan bermotor listrik.

Berdasarkan laporan International Renewable Energy Agency (IRENA) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), jumlah kendaraan listrik diproyeksikan sebanyak 20 juta unit pada tahun 2030 dan diperkirakan terus meningkat hingga tahun 2050.

Sekretaris Deputi Bidang UKM KemenKopUKM, Koko Haryono mengatakan, sebanyak 84 persen wirausaha muda tertarik pada bisnis ramah lingkungan dan sebesar 56 persen memproduksi pakaian ramah lingkungan, produk rendah karbon, dan sistem pengurangan limbah.

Baca juga: Nabawi Herbal, Toko Herbal Terlengkap dan Orisinal Andalan Keluarga

“Banyak peluang bisnis yang bisa diambil UMKM usaha green businees ini, seperti dalam pengembangan Electric Vehicle (EV). Peluang yang dimaksud meliputi membuka dealer, bengkel, tempat charging baterai, dan lainnya,” ujar Koko dalam acara Penguatan UMKM dan Pengembangan Industri Sepeda Motor Listrik Lokal, peningkatan TKDN, serta pencanangan Hari Sepeda Motor Listrik Nasional di Gedung Smesco, Jakarta pada Rabu (29/11/2023).

Sementara itu, Leonard Theosabrata selaku Direktur Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha kecil Menengah (LLP-KUMKM) atau Smesco Indonesia menuturkan, dalam mewujudkan bengkel konversi, Smesco bekerja sama dengan bengkel Elders Garage dalam mengembangkan bengkel konversi kendaraan bermotor listrik.

Baca juga: 5 Tips Sukses Bisnis Jasa Pijat Bayi, Pelaku Usaha Wajib Tahu

“Kami tak hanya membantu inkubasi dan melakukan pelatihan di Smesco Labo. Kami mencari cara bagaimana menumbuhkan industri baru ini di UMKM. Hal ini tentunya menjadi suatu kesempatan yang luar biasa, salah satunya kerja sama di bengkel konversi dan membuat inovasi,” kata Leo.

Pada kesempatan yang sama melalui virtual, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah terus berupaya mengakselerasi terwujudnya emisi gas rumah kaca salah satunya melalui penggunaan kendaraan listrik.

“Per September 2023, menurut data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah terdaftar sebanyak 66.978 unit sepeda motor listrik dan sebanyak 29 bengkel konversi,” kata Budi Karya.

Baca juga: Teten Masduki Optimistis Sektor Kriya dan Wastra Indonesia Bisa Bersaing di Dunia

Budi Setiyadi selaku Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) juga mengatakan, pihaknya sedang mengusahakan insentif kendaraan untuk sepeda motor listrik sebesar Rp7 juta, akan dinaikkan menjadi Rp10 juta.

“Kapan pastinya kita masih belum tahu. Harapannya diselenggarakan lebih besar lagi, rencananya tahun depan dengan menggandeng mitra,” kata Budi Setiyadi.

Ketua Umum Aismoli juga mengajak berbagai pihak dalam kegiatan Inabuyer EV Expo 2023 seperti KemenKopUKM, Kemenperin, Kemendag, Kementerian ESDM, asosiasi, dan TNI untuk melakukan pencanangan Hari Sepeda Motor Listrik Nasional pada 29 September 2023.

Baca juga: Teten Masduki Optimis Produk Kriya dan Wastra Bisa Go Internasional

“Kami mengusulkan tanggal 29 November ini sebagai hari sepeda motor listrik nasional. Walapun hanya sebagai hari pecanangan, tapi diharapkan gaungnya akan besar dan semakin banyak yang tahu sehingga shiffting ke sepeda motor listrik akan lebih mudah,” ujar Budi Setiyadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com