Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teten Masduki Optimistis Sektor Kriya dan Wastra Indonesia Bisa Bersaing di Dunia

Kompas.com, 28 November 2023, 20:33 WIB
Nur Wahyu Pratama,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Cerita Nusantara disebut upaya untuk membangun ekosistem usaha kriya dan wastra serta wirausaha berbasis teknologi, start up di Indonesia yang diselenggarakan Kementerian Koperasi dengan dukungan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM).

Cerita Nusantara 2023 merupakan program lanjutan Kemenkop UKM yaitu Cerita Wastra 2021 dan Cerita Kriya pada tahun 2022.

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan, melalui gelaran Cerita Nusantara 2023, dirinya ingin menunjukkan bahwa sektor kriya dan wastra memiliki pondasi yang sangat kuat. Karenanya Teten optimistis sektor kriya dan wastra bisa bersaing dengan siapapun di kancah dunia.

Baca juga: Produk Model Bisnis Agregasi Dorong Sektor Wastra dan Kriya

“Selain itu, melalui gelaran ini, ingin menunjukan bahwa Indonesia sudah memiliki ekosistem yang sangat lengkap dan luar biasa,” lanjut Teten seperti yang disampaikan saat gelaran Cerita Nusantara 2023 di JCC, Jakarta Pusat pada Selasa (28/11/2023).

Teten mengatakan, salah satu ekspor terbesar di Indonesia non-migas, yaitu di sektor kriya dan wastra.

Sebagai contoh yang diberikan Teten, yaitu salah satu ekosistem yang ada di Cerita Nusantara 2023, PT Out of Asia (OOA) yang mampu mengirim sebanyak 40 kontainer setiap bulannya ke berbagai negara dan sudah memiliki 43 buyer dari luar negeri.

Baca juga: Lazada: Penjual Lokal Harus Manfaatkan Momentum Harbolnas 12.12

Selain itu, ada Jakarta Clothing Expo (Jakcloth) yang merupakan bazar fashion kasual yang mengadakan bazar sebanyak 30 kali dalam setahun, belum lagi Brightspot.

Oleh karena itu, Teten melihat adanya ekosistem yang begitu lengkap sehingga dirinya ingin mengagregasi dan mensinergikan kedua sektor ini agar dapat menjadi kekuatan produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Kalau di lihat dari sini kita bangga sebagai orang Indonesia karena memiliki pondasi yang sangat kuat mulai dari adanya para pelaku UMKM kriya dan wastra, agregator, dan Event organizer yang menunjang di industri kriya dan wastra,” tutur Teten.

Baca juga: Menkop UKM Sebut Pameran Cerita Nusantara Bisa Jadi Kesempatan UMKM Manfaatkan RPB

Suksesnya gelaran Cerita Nusantara 2023 membuat Teten ingin mengembangkan ekosistem di sektor lain, yaitu sektor aquaculture dan agriculture.

“Indonesia juga memiliki kekuatan ekonomi pada sektor aquaculture dan agriculture-nya. Oleh karena itu, kita juga ingin membenahi ekosistem kedua sektor ini,” ujar Teten.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau