Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Nataru, Omzet UMKM Oleh-Oleh di Kota Batu Meningkat

Kompas.com - 27/12/2023, 15:36 WIB
Nugraha Perdana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

Penulis : Nugraha (K202-22)


BATU, KOMPAS.com - Sejumlah toko oleh-oleh di Kota Batu, Jawa Timur terpantau dipadati wisatawan pada Selasa (26/12/2023). Hal ini terlihat dari parkiran yang ramai dengan kendaraan mobil pribadi dari plat berbagai daerah.

Salah satunyadi Pusat Oleh-Oleh Buah Tangan, Jalan Ir Soekarno, Desa Mojorejo. Salah satu pengunjung asal Yogjakarta, Tamar Sasongko (40) menyampaikan, dirinya bersama keluarganya sengaja berlibur di Kota Batu ketika momen libur Natal 2023.

Tamar dan keluarga menghabiskan waktu berlibur selama tiga hari dua malam. Mereka di tempat oleh-oleh tersebut berbelanja seperti sari apel, kripik apel, kripik nangka, apel strudel dan lainnya.

"Di Batu jalan-jalan ke Jatim Park 3, kulineran di alun-alun, memang ingin kesini dan sebelumnya sudah pernah. Selama di sini tinggal di homestay. Terus belanja oleh-oleh di sini untuk tetangga sama kerabat," kata Tamar pada Selasa (26/12/2023).

Baca juga: Pemkot Batu Belanjakan Lebih dari Rp 500 juta ke UMKM Batik Lokal

Kepala Pemasaran Pusat Oleh-Oleh Buah Tangan, Didik Sulistyo mengatakan, pihaknya mengalami peningkatan omzet sekitar 40 persen selama libur Natal 2023. Dia berharap, kondisi serupa bisa kembali terjadi saat libur Tahun Baru 2024.

"Beberapa hari kemarin itu, dalam waktu satu jam bisa 6-8 kendaraan yang datang, paling banyak ketika pukul 17.00 WIB ke atas, bisa dua kali lipatnya," kata Didik pada Selasa (26/12/2023).

Di toko oleh-oleh tempatnya bekerja terdapat 2.000 produk dari sekitar 400 penyuplai. Produk kripik aneka buah masih menjadi favorit yang dibeli oleh wisatawan.

"Sehari itu untuk keripik seperti apel, nangka, buah lainnya, keluar barang (terjual) 100 - 200 kemasan," katanya.

Rata-rata setiap pengunjung keluarga yang berbelanja menghabiskan uang sekitar Rp 200.000 - Rp 250.000.

"Mereka yang datang mobil pribadi kebanyakan pas libur Nataru ini, itu belanja sekitar 1 - 2 dus, beli kripik-kripik, sari apel dan lainnya," katanya.

Baca juga: Jelang Lebaran, Keripik Buah dari Kota Batu Diburu untuk Suguhan Tamu

Sebelumnya, pihaknya telah mempersiapkan dalam menghadapi libur Nataru dengan memenuhi produk yang ada di gudang. Hal ini supaya produk-produk yang dijual tidak habis stok.

"Sebelumnya kita prediksi libur Nataru ini meningkat, salah satu antisipasi dari kami supaya tidak kehabisan stok, di awal Desember sudah memenuhi gudang," katanya.

Produk-produk yang dijual dari berbagai daerah, atau tidak hanya Kota Batu saja. Untuk produk Kota Batu hanya memenuhi sekitar 40 persen saja dari keseluruhan.

"Kami ada proses kurasi produk, dari rasa, kemasan dan gramasi. Kebanyakan produk-produk UMKM dari Kota Batu kurang dari desain kemasan, kemudian untuk memenuhi permintaan stok secara cepat masih belum bisa, kendalanya di situ," katanya.

Didik mengatakan, pihaknya memahami adanya dorongan dari Pemkot Batu untuk toko oleh-oleh di Kota Batu dipenuhi produk-produk asal Kota Batu. Namun, pihaknya juga memikirkan nasib keberlangsungan usaha yang sesuai dengan kebutuhan wisatawan.

"Harapan kami produk-produk asal Kota Batu bisa memenuhi sesuai kebutuhan, selain itu yang menjadi kendala saat ini kebanyakan UMKM Kota Batu belum bisa dengan sistem konsinyasi, karena di kami bukan beli putus, dan mau di return (tukar produk dengan yang baru) mendekati masa expired," katanya.

Sementara itu, Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai juga sempat mengunjungi Pusat Oleh-Oleh Brawijaya pada Selasa (26/12/2023). Dia berharap, etalase yang ada di toko oleh-oleh Kota Batu dilengkapi dengan produk-produk asal Kota Batu.

"Tentunya jika berjualan maka harus menjual produk UMKM Kota Wisata Batu, baik itu berbagai macam jenis kripik maupun olahan lainnya. Tentunya ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Kota Batu semakin baik dan membawa dampak positif bagi UMKM dan warga sekitar yang menjadi pekerja," kata Aries.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com