Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelepah Pisang Jadi Komoditas Berharga di Luar Negeri

Kompas.com - 05/02/2024, 08:26 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Bahan organik sebagai bahan baku kerajinan semakin naik pamor, salah satunya adalah pelepah pisang.

Selama ini banyak yang tidak tahu bahwa pelepah pisang memiliki nilai ekonomi yang tinggi seiring dengan tingginya kebutuhan bahan baku yang ramah lingkungan.

Namun Hendri Sugiaji pemilik CV Nikmat Sentausa mengetahui kondisi ini. Dia merupakan pelaku UMKM produsen anyaman yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan.

Baca juga: 4 Strategi Menjaga Kondisi Bisnis Tetap Stabil

 

Memanfaatkan bahan baku dari pelepah pisang lokal, olahan anyaman CV Nikmat Sentausa telah dipasarkan tidak hanya di dalam negeri melainkan hingga ke Italia.

Hendri Sugiaji mengatakan bahwa dirinya telah menjalin kerjasama bisnis dengan berbagai mitra di Italia.

“Para buyer dari Italia memberikan order kemasan botol minuman anggur dari anyaman pelepah pisang. Selain estetika, anyaman ini berfungsi untuk menahan benturan saat pengiriman dan memberikan aroma wangi yang khas,” ujar Hendri dalam penjelasan resminya, Minggu (4/2/2024).

Hendri yang juga binaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) melalui program BNI Xpora menuturkan bisnis yang dijalankan tersebut salah satunya ditopang oleh kemudahan transaksi keuangan.

Sementara itu Anggota Komisi XI DPR RI Marinus Gea memberikan apresiasi terhadap langkah BNI dalam mendukung UMKM Go Global.

"Banyak sekali UMKM termasuk UMKM di Tangerang yang memproduksi barang yang unik dan bernilai tinggi sehingga layak untuk dipasarkan di luar negeri. Terima kasih kepada BNI atas dukungannya bagi UMKM sehingga bisa melakukan ekspor melalui program BNI Xpora," ujar Marinus.

Baca juga: BUMN Bantu Promosi dan Penjualan Produk UMKM Lewat Vending Machine

Marinus juga mengatakan bahwa upaya BNI dalam mewujudkan semakin UMKM yang Go Global menjadi modal penting dalam membangun perekonomian rakyat.

"Tidak hanya UMKM-nya saja yang maju, tetapi turut menggerakan perekonomian salah satunya membuka lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat setempat," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau