Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku UMKM Ini Bisa Cetak Omzet 1 Juta Dollar AS Per Tahun dari Kerajinan Kulit Kerang

Kompas.com - 29/02/2024, 14:17 WIB
Alfiana Rosyidah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, Kompas.com - Masyarakat pesisir memiliki peluang bisnis yang terbuka lebar dengan memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia di sekitarnya. Salah satu yang potensial mendatangkan pundi-pundi keuntungan adalah kulit kerang.

Jika diolah dengan tepat, kulit kerang akan menjadi kerajinan dengan nilai yang tak kecil. Hal ini pula yang dilakukan oleh pelaku usaha di Cirebon yang mengembangkan bisnisnya dengan jenama Istana Kerang.

Istana Kerang menjadi salah satu peserta INACRAFT 2024 dengan menghadirkan produk-produk kerajinan berbahan kulit kerang. 

Multidimensi Shellcraft telah berdiri sejak tahun 2000. Pada mulanya, bisnis ini mengekspor  sampah-sampah kerang yang sudah mati ke Filipina. Kemudian, Filipina mengolah kerang-kerang tersebut untuk dijual ke Eropa dan Amerika. 

"Kami belajar banyak dari orang Filipina dan mereka juga berkenan mengajari kami. Lalu akhirnya kami berpikir 'Kenapa kita gak coba mulai ekspor langsung (kerang yang dibentuk barang jadi) dari sekarang'," tutur Nova Agung, marketing manager Multidimensi Shellcraft saat diwawancara Kompas.com pada Rabu (28/2/2024).

Baca juga: Di Tangan Ardiansyah, Limbah Kulit Ikan Pari Diolah jadi Kerajinan Bernilai

Kisaran Harga dan Keuntungan

Kerajinan kerang yang diproduksi tersebut berharga mulai Rp 15.000 hingga Rp 60 juta.

Kerajinan dengan harga Rp 15.000 biasanya berupa gantungan kunci, tempat lilin, dan lain-lain. Sedangkan, kerajinan dengan harga Rp 60 juta berupa lampu chandelier. 

Sukses memproduksi kerajinan berbahan kulit kerang dengan berbagai varian, Istana Kerang mulai melakukan ekspor hasil kerajinan ke Perancis, Jerman, Italia, Spanyol, Amerika Serikat, Chile, dan Timur Tengah.

"Dalam sebulan kami bisa ekspor sampai 5 kontainer. Omzetnya bisa sampai 1 juta dollar AS per tahunnya," lanjut Nova. 

Baca juga: Produk Kerajinan Tangan HABE Sukses Tembus Pasar Global

Selain diekspor ke luar negeri, Istana Kerang juga membuka cabang di dua daerah lainnya dengan Cirebon sebagai pusat.

Dua daerah tersebut adalah Yogyakarta dan Bali. Namun, pembeli produk kerajinan Istana Kerang ini tersebar hingga Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Semarang. 

"Untuk omzet penjualan dalam negeri bisa mencapai kisaran Rp 100 juta hingga Rp 200 juta per bulan," lanjutnya. 

Motivasi Bisnis Kerajinan Kerang

Ada suatu motivasi atau dorongan ketika bisnis kerajinan kerang ini mulai dibangun. Nova mengatakan bahwa ia dan timnya merasa barang sampah dapat bernilai jika bisa memanfaatkannya. 

Baca juga: Perjalanan Triswendo Merintis Usaha kerajinan Kulit Rajokabu hingga Ekspor ke Belanda

"Apalagi jika produk kami dapat bermanfaat dan diterima masyarakat luas, terutama di negara yang lebih maju seperti Eropa dan Amerika," lanjut Nova. 

Meski sudah berhasil ekspor hingga ke negara-negara maju, Istana Kerang juga mengalami kendala selama menjalankan bisnis. Misalnya terdapat perubahan ekonomi politik global yang nantinya akan mempengaruhi harga ekspor. 

Selain itu, kerajinan kerang bukanlah kebutuhan primer, melainkan kebutuhan sekunder atau tersier. Jadi membeli barang-barang kerajinan bukanlah prioritas utama sehingga ketika inflasi tinggi, otomatis permintaan akan menurun

Baca juga: Tawarkan Kuliner dan Kerajinan UMKM, Surabaya Kriya Gallery Raup Omzet Ratusan Juta

Kemudian, kendala lain yang sempat dialami adalah persoalan kekurangan tenaga kerja dan regulasi yang semakin sulit dari dalam hingga luar negeri. 

"Kami kekurangan tenaga kerja, terutama dari kalangan anak muda karena jarang sekali anak muda yang mau bekerja di industri kreatif. Padahal peluangnya besar bahkan mereka juga bisa menjadi wirausahawan baru," ucapnya. 

Sebagai penutup, Nova mengungkapkan harapan mengenai perkembangan Multidimensi Shellcraft kedepannya. 

"Harapannya semoga dapat semakin berkembang, lebih maju, dan diterima masyarakat luas. Masyarakat Indonesia khususnya," ujarnya. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau