Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos Si "Tangan Dingin" untuk Bisnis Tanaman

Kompas.com - 27/03/2024, 21:00 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Apakah kamu pernah mendengar istilah 'tangan dingin' dalam bertanam atau berkebun? Mereka yang bertangan dingin ini dianggap pandai merawat tanaman tetap subur.

Ternyata, tangan dingin ini terbilang mitos belaka. Semua orang bisa merawat tanaman jika mengetahui cara yang tepat, dengan begitu tanaman bisa tumbuh dengan baik.

Larosa Pot adalah salah satu bisnis lansekap di Cimanggu, Kota Bogor yang menjual berbagai jenis tanaman serta custom pot. Tanaman yang mereka jual mulai dari tanaman hias berukuran kecil hingga berukuran besar seperti pohon.

Biasanya stok tanaman akan dipajang di galeri, untuk mengurusnya saat ini mereka sudah mempunyai 8 orang karyawan yang bekerja di sana.

Stigma Tangan Dingin

Owner Larosa Pot, Kardila Nur Fajrin (29) mengaku tidak merekrut karyawan yang memiliki basic pendidikan lansekap mengelola tanaman. Menurutnya, untuk mengurus tanaman bisa dilakukan oleh siapa saja yang mau belajar.

Stigma 'tangan dingin' hanya mitos, kemampuan itu bisa ditumbuhkan karena terbiasa memegang tanaman.

Baca juga: Berawal dari Lapak Pinggir Jalan, Kini Kardila Sukses Buka Galeri Lansekap dan Tanaman Hias

"Untuk karyawan yang baru masuk kita adakan masa training, enggak harus punya background mengurus tanaman. Tangan dingin ini muncul karena mereka terbiasa memegang tanaman. Jadi siapa pun bisa merawat tanaman dengan baik dan menjadi tangan dingin itu," kata Kardila saat diwawancara oleh Kompas.com, Senin (25/03/2024).

Jika kamu tertarik untuk berbisnis tanaman namun masih ragu karena stigma tangan dingin tersebut, kamu tidak perlu khawatir. Kamu hanya perlu meluangkan lebih banyak waktu untuk rajin berinteraksi dengan tanaman. Pada dasarnya, tanaman juga makhluk hidup yang perlu diperlakukan dengan baik.

Sama seperti manusia, ternyata tanaman juga perlu diajak bicara. Pasalnya tanaman yang tumbuh dengan baik bisa saja karena orang yang merawatnya menggunakan hati.

Kardila menerapkan konsep ini sebagai tahapan awal di training karyawan, yaitu bagaimana cara merawat dan memperlakukan tanaman.

Merawat Tanaman

Karyawan Larosa yang bertugas untuk mengurus tanaman akan diajarkan bagaimana cara menyiram, cara mengelap daun, merawat tanaman, hingga mengganti media tanam. Bahkan, saat sedang menyiram biasanya tanaman akan diajak berbicara dan diberikan kalimat positif agar tanaman semakin subur.

"Tanaman juga makhluk hidup. Kalau lagi disiram biasanya sambil diajak ngobrol. Apalagi kalau tanamannya lagi sakit, harus lebih perhatian biar cepat sehat lagi," ungkap perempuan asal Bogor itu.

Baca juga: Pengusaha Ini Ungkap Persaingan Bisnis Pot, Siapa Saingannya?

Ciri-ciri tanaman yang sakit karena kekurangan air adalah daunnya menguning dan rontok. Jika terkena hama, akan terlihat kutu putih atau di daunnya ada bercak-bercak putih. Itu tanda tanaman yang sakit dan butuh perawatan. Biasanya tanaman yang sakit akan dipisahkan untuk karantina dan diberi perawatan.

"Berbeda jenis sakitnya juga berbeda perawatannya. Kalau ada tanaman yang sakit, akan dipisahkan dan dikarantina. Kami beri perawatan dan perhatian lebih agar cepat sehat," lanjut Kardila.

Dapat disimpulkan, tangan dingin adalah stigma yang ada di masyarakat. Setiap orang memiliki peluang untuk sukses berbisnis tanaman jika mau belajar dan rutin berinteraksi dengan tanaman. Dengan banyak berlatih, tanaman yang kamu rawat juga bisa tumbuh subur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com