Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karla Bionics Hadirkan Raga Arm Untuk Disabilitas

Kompas.com - 07/04/2024, 12:00 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini, sudah banyak pemanfaatan teknologi untuk memudahkan hidup manusia. Bahkan, saat ini ada teknologi yang memudahkan disabilitas untuk beraktivitas sehari-hari.

Seperti Karla Bionics yang merupakan perusahaan rintisan dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Saat ini Karla Bionics sedang memgembangkan Raga Arm atau lengan prosthetis untuk membantu teman-teman disabilitas.

CEO Karla Bionics, Arief Indra Muharam mengatakan, inovasi ini berawal dari keresahan karena saat ini teknologi semakin canggih tetapi semakin sulit untuk diakses. Melihat hal ini, Arief ingin membuat teknologi yang aksesbilitasnya mudah untuk semua orang. Itulah tujuan utamanya.

"Sebagai inovator muda, kami ingin kehadiran teknologi ini tepat guna dan dapat terhilirisasi. Tujuannya itu untuk bikin teknologi canggih yang aksesibel, bisa digunakan dan didaya gunakan," papar Arief saat diwawancara oleh Kompas.com di acara BRONIS UMKM, Jumat (5/4/2024).

Tujuan menengahnya yang ingin dicapai sambil menjalankan bisnis ini adalah Arief ingin memberi solusi dari Indonesia yang bisa di ekspor ke negara-negara yang mengalami kendala serupa.

Baca juga: KemenKopUKM Ajak Penyandang Disabilitas Optimalkan Teknologi Digital

Perjalanan membuat Raga Arm

Menurut Arief, yang terpenting dalam menciptakan inovasi dan teknologi adalah diawali dengan proses berpikir end to end yaitu teknologi seperti apa yang paling dibutuhkan dan yang mungkin untuk segera direalisasikan.

"Kami punya dua prinsip utama saat memulai ini, pertama apa solusi yang paling tepat, dan kedua apa yang mungkin diciptakan saat ini," ujar Arief.

Karena tidak ingin menunggu terlalu lama, Arief mulai menciptakan teknologinya dari hal paling sederhana. Setelah selesai mengulik ide, Arief akhirnya terpikirkan untuk membuat Raga Arm, lengan prosthesis yang bisa memudahkan para disabilitas.

"Ketika proses berpikirnya selesai, kami bisa mulai dari hal yang sederhana. Contohnya Raga Arm atau tangan prosthetis berestetika bionics ini," lanjut Arief.

Mantap ingin membantu para disabilitas, Arief dan timnya melakukan research mengenai apa yang dibutuhkan oleh teman-teman difabel. Proses research berlangsung pada tahun 2019, oleh co-founder Karla Bionics yang merupakan seorang dosen ITB.

Mereka menemukan bahwa selain untuk memudahkan aktivitas sehari-hari, para difabel membutuhkan kepercayaan dirinya kembali. Oleh karena itu Arief membuat teknologi yang menjadi solusi dari persoalan tersebut.

"Tentunya memudahkan aktivitas teman-teman difabel, selain itu manfaat utamanya adalah terlihat keren dulu biar mereka percaya diri kembali. Daripada menutup diri, lebih baik kami memperlihatkan keunikan berbeda dari difabel," ungkap Arief.

Karla Bionics mengikuti kompetisi internasional Cybathlon ChallengeDok. Karla Bionics Karla Bionics mengikuti kompetisi internasional Cybathlon Challenge
Pada tahun 2023 Karla Bionics mengikuti kompetisi internasional Cybathlon Challenge. Melalui kegiatan ini, Arief membuktikan bahwa teknologi lokal yang sederhana juga tidak kalah dengan teknologi canggih yang mahal. Selama teknologi tersebut bisa berguna untuk penggunanya.

"Ternyata teknologi kami yang sederhana ini bisa bersaing dengan teknologi yang harganya sepuluh kali lipat lebih tinggi. Bahkan sangking sederhananya, kami menguji mekanisme genggamannya menggunakan kertas karton" kata Arief.

Sistem Bisnis Karla Bionics

Baca juga: Sobat Istimewa, Asa dan Upaya Pertamina Kembangkan UMKM Disabilitas

Namun, setelah menciptakan teknologi tersebut ternyata yang membutuhkan manfaat ini masih kurang mampu membelinya sendiri. Jadi Arief memutar sistem bisnis, yaitu dengan mencari siapa yang mampu membiayai mereka. Sehingga tahun ini fokus bisnis Karla Bionics lebih mengarah ke business to business.

"Untungnya Indonesia masyarakatnya memiliki tingkat kepedulian yang tinggi. Kebetulan kami berkolaborasi dengan lembaga Amil Zakat melalui program Go Difabel. Selain itu kami juga dapat bantuan dari CSR program. Jadi fokus bisnisnya B to B, yang memiliki dana bisa dikelola oleh Karla Bionics untuk memberikan dampak kepada masyarakat," imbuhnya

Arief berharap, pendanaan dari pemerintah yang strict bisa lebih mudah dalam membantu para startup yang ingin berkompetisi mengembangkan inovasinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau