Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata Mudah, Begini Cara Kedai Kopi Uncle Jo X Bar Dilirik Investor

Kompas.com - 22/04/2024, 08:40 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Suntikan modal dari investor tentunya bisa memberikan nilai tambah bagi bisnis yang dijalankan. Namun, untuk menarik para investor bukanlah hal yang mudah.

Sebelum berinvestasi, para investor akan menimbang-nimbang apakah investasinya tersebut bisa balik menguntungkan untuknya.

Oleh karena itu, kebanyakan UMKM yang masih merintis terkadang sulit meyakinkan investor. Lantas, bagaimana cara agar bisnis kamu bisa dilirik oleh investor?

Uncle Jo X Bar Mendapat Investor Untuk 10 Cabang

Owner Uncle Jo Coffee sekaligus Uncle Jo X Bar, Yohanes Handoyo kini memiliki 6 cabang kedai kopi yang tersebar di Bogor. Uncle Jo Coffee yang yang berada di Jalan Gedong Sawah, Kota Bogor merupakan pusat dan outlet pertamanya sejak tahun 2018.

Sementara sisa cabangnya adalah Uncle Jo X Bar, yaitu Uncle Jo Coffee yang berkolaborasi dengan barista.

Untuk Uncle Jo X Bar, Jo menggunakan sistem bisnis share saham dengan barista tersebut, selain itu mereka juga memiliki investor untuk Uncle Jo X Bar.

Baca juga: Cerita Yohanes Bangun Uncle Jo Coffee, Berawal karena Sering Meeting di Kedai Kopi

"Tujuannya dibuka Uncle Jo X Bar ini kami menyiapkan share saham untuk mereka. Jadi barista-baristanya itu mendapatkan sahre, ada yang dapat share omzet dan share dividen. Selain itu, ada investor juga di X Bar, investor tentunya dapat share juga di sana," ungkap Jo saat diwawancara Kompas.com pada Kamis (18/4/2024).

Sedang persiapan membuka 10 cabang di Bogor, Jo mengaku sudah memiliki investor yang siap bekerja sama dengan Uncle Jo X Bar.

"Saat mau ekspansi X Bar buka 10 outlet di Bogor, kami share di sosial media kalau open investor untuk kerja sama. Jadi dari sini, langsung masuk investor untuk 10 cabang," kata Jo.

Rajin Posting di Media Sosial

Bagaimana cara Uncle Jo X Bar bisa dengan mudah dilirik oleh investor? Ternyata hanya dengan langkah simpel saja yang pada dasarnya bisa dilakukan oleh semua UMKM. Pasalnya, Uncle Jo X Bar rutin membagikan kegiatan dan operasional kedai kopinya melalui sosial media.

Di era serba digital seperti saat ini, sosial media layaknya etalase toko yang menampilkan produk dan menarik perhatian pengunjung. Uncle Jo sering memposting semua kegiatan mereka, sehingga melalui Instagram saja orang-orang bisa tahu perkembangan Uncle Jo seperti apa.

Instagram Uncle Jo Kopi yang merupakan outlet pusat dikelola oleh Jo sendiri, ciri khasnya menggunakan logo berwarna hitam. Sementara tiap cabangnya yaitu Uncle Jo X Bar dibuatkan Instagram masing-masing dengan ciri khas logo berwarna kuning. Namun keduanya tetap rutin mem-posting konten-konten kedai kopi Uncle Jo tiap harinya.

Branding instagram Uncle Jo KopiDok. Uncle Jo Kopi Branding instagram Uncle Jo Kopi

"Investor itu bisa melirik karena kami banyak share ke sosial media apa saja yang kami kerjakan. Sehingga orang-orang mau tahu soal Uncle Jo, mau ketemu dan kolaborasi. Jadi sebetulnya se-simpel itu mencari investor," lanjut Jo.

Baca juga: Sejarah Tan Ek Tjoan, Roti Legendaris asal Bogor Sejak 1920

Track Record Bisnis

Selain itu menurut Jo juga perlu untuk menunjukkan track record bisnis di sosial media. Melalui konten-konten, Uncle Jo mengabadikan kejadian penting melalui Instagram. Misalnya saat membuka cabang baru, ataupun saat kedatangan tamu penting seperti Wali Kota Bogor, Bima Arya.

Dengan cara seperti ini, tentunya calon investor bisa semakin yakin untuk berinvestasi karena melihat bisnis ini jelas dan mudah di cari tahu eksistensinya.

"Untuk UMKM yang mungkin ingin mencari investor, jangan lupa untuk menunjukkan track record bisnis. Uncle Jo sendiri menunjukkan track record dalam bentuk konten di sosial media. Sehingga orang tahu, 'oh, Uncle Jo begini ya kerjanya, Uncle Jo karakteristiknya seperti ini, ya'. Kalau karakter kita sudah teruji dan track recordnya terbukti, orang enggak ragu untuk berikan kepercayaan," papar pria asal Bogor itu.

Bertanggung Jawab

Tidak hanya itu, tetapi sebagai pebisnis juga perlu membuktikan bahwa jika investor berinvestasi di bisnis kamu memang menguntungkan.

Jika kamu sudah mendapatkan investor, kamu perlu bertanggung jawab dan menggunakannya dengan baik terhadap dana yang sudah diinvestasikan.

"Jangan cuma terlihat di konten saja, tapi kita sebagai pebisnis juga harus membuktikan kepada investor bahwa menguntungkan berinvestasi ke kita. Seperti Uncle Jo, kami bertanggung jawab atas setiap nol dibelakang koma dalam bentuk laporan. Jadi jelas dana-nya," tutup Jo.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau