Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Bahan Pokok di Indonesia, Intip Tips Sukses Berbisnis Beras bagi Pemula

Kompas.com - 28/04/2024, 12:15 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Beras merupakan salah satu dari bahan pangan utama bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia. Hampir setiap tahunnya permintaan beras mengalami peningkatan. Ini artinya, kebutuhan akan ketersediaan beras menjadi hal yang sangat penting.

Hal ini menjadi salah satu peluang untuk memulai bisnis beras, mengingat permintaannya yang terbilang tinggi di masyarakat. Tentunya hal tersebut dapat mempengaruhi volume penjualan beras, sehingga membuat perputaran stok menjadi lebih cepat.

Meskipun demikian, memulai bisnis beras bukan sesuatu hal yang bisa dilakukan sembarangan. Apalagi jika Anda baru saja belajar untuk memulai membuka usaha sendiri. Pasalnya, bisnis yang dimulai tanpa persiapan cepat atau lambat akan menemui kerugian.

Tertarik untuk memulai bisnis beras sendiri, tapi tak tahu harus mulai darimana? Simak beberapa tips yang perlu dipahami para pemula saat ingin memulai bisnis beras, dikutip dari Cermati.com:

1. Belajar Cara Mengelola Bisnis Beras dengan Benar

Tips pertama yang perlu para pemula pahami untuk memulai bisnis beras adalah mengetahui cara yang tepat dalam mengelola bisnis beras.

Sebagai pelaku bisnis, Anda perlu mempelajari hal tersebut karena termasuk pengetahuan dasar yang cukup penting dalam usaha penjualan beras.

Tentunya dengan pengelolaan bisnis yang baik, risiko kerugian yang mungkin terjadi bisa diminimalisir sekecil mungkin. Supaya tidak menimbulkan pengaruh negatif pada bisnis yang dijalankan.

Pengelolaan beras yang dimaksud disini mencakup banyak aspek penting. Seperti mengetahui berapa total stok beras yang dimiliki, masa penyimpanan stok beras yang ada, hingga cara menimbang stok beras dengan akurat.

Selain itu, hal lainnya yang tak kalah penting adalah menentukan jenis dan kualitas beras yang akan dijual. Termasuk cara menumpuk maupun mengambil karung beras, hingga tata kelola penyimpanan beras yang baik dan lain sebagainya.

2. Membuat Perkiraan Modal Awal yang Dibutuhkan

Tips selanjutnya adalah dengan membuat penghitungan perkiraan modal awal yang dibutuhkan. Hampir semua jenis bisnis membutuhkan modal usaha untuk memulainya, begitu pula dengan bisnis beras.

Besaran modal awal yang dibutuhkan bisa dibilang tidak ada patokan pastinya. Sebab jumlahnya sendiri relatif tergantung dari skala dan jenis usaha yang akan dikembangan.

Dalam memulai bisnis penjualan beras, menghitung perkiraan modal awal menjadi hal yang sangat perlu dilakukan. Hal ini supaya bisa memberikan gambaran terkait besaran modal yang harus disiapkan untuk memenuhi segala jenis kebutuhan bisnis.

Sebut saja seperti modal pembelian stok beras, pembelian peralatan dan perlengkapan penunjang untuk bisnis. Termasuk juga biaya untuk sewa toko, gaji karyawan, renovasi toko, dan biaya lainnya.

Perkiraan untuk modal bisnis penjualan beras mulai dari Rp5 juta rupiah dan maksimal sesuai budget yang dimiliki.

3. Mencari Distributor Beras yang Kredibel

Setiap bisnis yang akan dijalankan, baik skala kecil maupun besar pasti tak bisa lepas dari mitra usaha, misalnya distributor. Sebab, keberadaan mereka menjadi salah satu faktor penting dalam membantu keberlangsungan bisnis di masa mendatang.

Halaman:

Terkini Lainnya
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat 'Fun Run'
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat "Fun Run"
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau