KOMPAS.com - Orang-orang umumnya lebih memercayai bukti sosial berupa testimoni atau review dari orang lain. Apalagi jika testimoni tersebut dilakukan oleh orang terdekat seperti teman, keluarga, atau pasangan.
Sebagai pebisnis, kamu bisa memanfaatkan konsep testimoni ini untuk menggaet perhatian calon pembeli. Mereka akan mempercayai testimoni produk dari beberapa pelanggan dan mulai memberanikan diri untuk membeli produkmu.
Selain itu, ada beberapa manfaat lain yang bisa kamu dapatkan dari menggunakan konsep testimoni dalam marketing. Kamu bisa menyimak topik tersebut dalam artikel berikut yang dilansir dari forbes.com.
Baca juga: 3 Cara Menggunakan Video Marketing untuk Mendapatkan Mitra Franchise
Testimoni dari para pembeli nantinya tidak hanya dirasakan oleh bisnismu, tetapi juga oleh para karyawan. Melalui testimoni, karyawan merasa diapresiasi dan dihargai kerja kerasnya oleh para pelanggan.
Karyawan yang diapresiasi merasa usaha mereka tidak sia-sia dan merasa bangga telah menjadi bagian dari bisnismu. Hal ini pun nantinya bisa meningkatkan produktivitas mereka ketika bekerja.
Seseorang yang telah memberikan testimoni tentu mengalami berbagai pengalaman unik atau menyenangkan yang dirasakan setelah membeli produk dari suatu merek. Mereka pun juga merasa senang apabila testimoni mereka diunggah dalam media sosial.
Baca juga: 3 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Membuat Rencana Marketing
Pelanggan yang memberikan testimoni akan merasa dianggap dan diperhatikan oleh pihak merek bisnis. Mereka pun akhirnya juga memiliki keinginan untuk menjaga hubungan baik dengan bisnis yang bersangkutan, seperti mengikuti perkembangan produk terbaru.
Namun, kamu tidak bisa sembarangan mengunggah testimoni yang masuk. Kamu bisa mengajukan izin pada pelanggan ketika akan mengirim testimoni mereka untuk ditampilkan pada publik. Jika mereka tidak berkenan, sebaiknya jangan dilakukan agar tidak terkesan memaksa.
Testimoni tentu tidak selamanya bersifat positif. Pasti ada beberapa testimoni yang berupa kritik dan masukan untuk perkembangan produkmu. Kamu tidak perlu berkecil hati ketika menemukan testimoni dengan tendensi negatif.
Baca juga: 3 Kesalahpahaman soal Konsep Marketing, Pelaku Usaha Harus Tahu
Alasannya, kamu bisa belajar dan mengevaluasi produkmu dari testimoni tersebut. Bahkan, proses evaluasi akan lebih mudah dengan adanya testimoni sehingga kamu lebih mudah untuk memperbaiki kualitas produkmu.
Apalagi jika kamu sudah menemukan testimoni berupa kritik dalam jumlah yang banyak. Hal ini merupakan peringatan bagi kamu untuk segera melakukan perbaikan. Jangan sampai menganggap testimoni kritik sebagai angin lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.