Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KemenKopUKM dan BRIN Jajaki Kerja Sama Komersialisasi Hasil Riset Pengembangan UMKM

Kompas.com - 21/07/2024, 20:57 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor


CIBINONG, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjajaki peluang kerja sama untuk komersialisasi hasil riset dan inovasi sehingga dapat menjadi sumber ekonomi baru.

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan, sebagian besar pelaku usaha di Indonesia khususnya di sektor UMKM didirikan bukan berdasarkan hasil riset atau inovasi. Dengan demikian, kegiatan usahanya cenderung sulit berkembang optimal.

Oleh karena itu sudah saatnya UMKM dan dunia usaha dapat menjalankan bisnisnya dengan didasarkan pada hasil riset. BRIN sebagai lembaga resmi pemerintah dinilai memiliki banyak hasil riset yang berpotensi untuk dilanjutkan ke tahap implementasi di dunia usaha.

"Kami ingin kerja sama dengan BRIN untuk mengomersialisasi hasil riset. Saya ditugaskan Presiden supaya ada terobosan di bidang ekonomi. Jadi kalau hasil riset ini bisa dikomersialisasi kita sudah punya ekosistemnya, sehingga kita tinggal menghubungkannya," kata Teten di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Soekarno di Cibinong Bogor, Jumat (19/7/2024) seperti termuat dalam siaran pers.

Turut mendampingi kunjungan tersebut, hadir juga Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah dan Plt Deputi UKM KemenKopUKM Temmy Satya Permana.

Teten mengatakan, selama ini ekonomi Indonesia lebih banyak ditopang oleh industri manufaktur yang bergerak di bidang pertambangan dan perkebunan sawit. Padahal masih banyak sumber daya lain yang potensial untuk digarap dan dikembangkan sebagai sumber ekonomi baru.

Baca juga: BRIN Kaji Kemungkinan Wakaf jadi Sumber Pembiayaan UMKM

Masalah lainnya, ujar Teten, inovasi teknologi digital dari para startup lebih dominan menyasar untuk kebutuhan pembayaran (payment) dan e-commerce. Padahal diperlukan terobosan untuk menyediakan perangkat teknologi yang dapat memfasilitasi sektor produksi berupa pertanian, perikanan, dan perkebunan.

Hal ini terjadi karena mayoritas startup tersebut lahir tidak didasarkan dari hasil riset yang mendalam.

"Oleh karena itu, kami sedang menyiapkan beberapa startup yang diinkubasi secara khusus untuk mulai mengoptimalkan teknologi agar mendukung pengembangan UMKM di sektor produksi," kata Teten.

Teten berharap UMKM dan startup di Indonesia dapat mereplikasi ekosistem bisnis UMKM di Korea, Jepang, Belanda, dan Australia yang didasarkan pada hasil riset sehingga mampu menciptakan sumber ekonomi baru.

Dia juga berharap agar pengembangan bisnis yang dilakukan dapat mengoptimalkan sumber daya dan potensi di masing-masing wilayah.

"Saya optimistis kalau kita bisa mengolah produk berbasis bahan baku lokal kita bisa memiliki keunggulan dan mampu kompetitif. Untuk itu kita perlu berkolaborasi dengan BRIN," kata Teten.

Sementara itu Kepala BRIN L.T. Handoko menyambut baik inisiatif Teten Masduki untuk bersama - sama memanfaatkan hasil riset dan inovasi untuk mendukung pengembangan UMKM, startup, dan wirausaha nasional.

Baca juga: Dukung UMKM Ambon Ciptakan Produk Unggul, BRIN Beri Pelatihan Pengolahan Ikan

 

BRIN siap menjalin sinergi dengan KemenKopUKM untuk mengoptimalkan fasilitas yang dimilikinya sebagai pusat penelitian dan pengembangan (research and development/ R&D) bagi pelaku usaha

"Kami berharap KemenKopUKM bisa turut memanfaatkan fasilitas yang kami miliki. Kami juga mengundang para mitra dari pelaku usaha untuk hadir di sini termasuk mengundang investasi asing mau datang ke sini bukan untuk berjualan formulanya tapi menjadikan tempat kami sebagai pusat R&D," kata Handoko.

KST Soekarno diklaim sangat cocok untuk tempat pengembangan startup dan kewirausahaan nasional karena memiliki fasilitas yang modern. KST ini dilengkapi laboratorium dan fasilitas penelitian canggih yang dapat digunakan untuk pengembangan uji produk.

KST Soekarno juga siap memfasilitasi pelaku usaha untuk mendapatkan akses pembiayaan dari berbagai sumber pendanaan dan hibah riset.

Bahkan KST Soekarno ini juga memiliki akses terhadap sumber daya dan jaringan yang sangat luas sehingga memungkinkan bagi UMKM, startup, dan wirausaha untuk berkembang.

"Kawasan kami ini memiliki berbagai fasilitas untuk pengujian produk. Semoga hari ini bisa menjadi awal yang baik bagi kita untuk bersama -sama menjalin kemitraan," kata Handoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau