Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Tergiur untuk Jadi Konsumtif ketika Usaha Mulai Untung

Kompas.com - 05/01/2022, 12:51 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pebisnis pemula kerap kali dihadapkan pada kondisi yang membuat mereka kehilangan fokus, ketika usaha yang dijalankan mulai memberikan hasil.

Saat usaha yang dijalankan telah menghasilkan keuntungan, tak sedikit dari pelaku usaha tersebut yang kemudian tergoda untuk membelanjakan keuntungannya itu di luar keperluan dari bisnis yang dijalankan itu.

Misalkan setelah usaha mulai untung, pebisnis pemula tertarik membeli mobil, motor, liburan, hingga hal-hal lain yang tak berhubungan dengan usaha yang dijalankan. Keuntungan dipakai untuk keperluan yang sifatnya konsumtif.

Baca juga: Plafon KUR 2022 Naik, BRI Siapkan Infrastruktur Penyaluran Kredit UMKM

Padahal, uang hasil keuntungan tersebut masih sangat dibutuhkan agar usaha yang dirintis semakin kuat dan berkembang.

Pemilik sambal merek Bu Rudi dari Surabaya, Lany Siswadi pun membagikan tips agar pebisnis pemula tak segera merasa berpuas diri dan menjadi konsumtif saat bisnis yang dijalankan telah menghasilkan keuntungan.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Lany sendiri merintis bisnis dari nol. Dan selama merintis bisnisnya, dia memilih untuk tak buru-buru bersenang-senang meskipun usahanya telah berhasil.

Untuk itu, Lany membagikan sejumlah tips yang bisa dijajal oleh pebisnis pemula, sebagaimana dikutip dari akun Youtube Wakil Walikota Surabaya Eri Armuji:

Jangan Tergoda Membeli Sesuatu yang Belum Tentu Terpakai

Lany bilang bahwa saat usaha yang dirintisnya mulai menghasilkan, uang tersebut diputar kembali untuk mengembangkan bisnisnya. Sebelum memproduksi sambal merek Bu Rudy, Lany pernah berbisnis sepatu.

Keuntungan dari bisnis sepatu itu dia putar kembali sebagai modal untuk membeli bahan baku. Sehingga, modal yang dimilikinya semakin membesar.

Baca juga: Kredit Perbankan Tumbuh 4,82 Persen November 2021, Didorong UMKM dan Ritel

Selama itu pula, Lany menahan diri untuk tidak membeli barang-barang maupun yang lainnya yang tidak bermanfaat bagi pengembangan bisnisnnya.

Punya bahwa Uang Keuntungan Bukanlah Milik Sendiri tapi Milik Orang Lain

Memiliki pola pikir bahwa uang keuntungan bukan milik sendiri diperlukan agar pebisnis pemula tidak "seenaknya" menggunakan uang tersebut untuk keperluan lain di luar bisnis. 

Sebaliknya, dengan berpikir bahwa uang itu milik orang lain, pebisnis akan memperlakukan uang hasil keuntungan untuk diputar lagi agar bisa mendapatkan hasil yang lebih besar. Dengan demikian, pebisnis pemula akan bisa memanfaatkan keuntungan semata-mata untuk keperluan bisnis.

Punya Ambisi Bisnis yang Dijalankan Menjadi Lebih Besar

Setiap pebisnis pemula harus berpikir bahwa bisnis yang dijalankannya harus bisa lebih besar lagi. Jangan pernah berhenti untuk selalu mengembangkan usaha.

Seperti yang dikisahkan Lany Siswadi, saat berbisnis sepatu awalnya dia hanya punya 1 kios. Namun lama-lama jumlah kios yang dimilikinya mencapai 14 unit. Bertambahnya jumlah kios tersebut diperoleh dari keuntungan yang didapat, diinvestasikan lagi guna mendukung pengembangan bisnis yang sudah berjalan.

Demikian pula saat dia berbisnis kuliner. Awalnya dia menyewa rumah untuk dijadikan rumah makan. Namun karena pelanggan bertambah, dia berani membeli rumah yang disewanya itu serta properti lain di sekitarnya.

Halaman:

Terkini Lainnya
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Training
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Program
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Program
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Program
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan 'Blended Finance' ke Adena Coffee
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan "Blended Finance" ke Adena Coffee
Program
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Jagoan Lokal
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
Training
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Program
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha 'Outdoor' untuk Perluas Akses Pasar
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha "Outdoor" untuk Perluas Akses Pasar
Training
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Training
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Program
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Jagoan Lokal
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Jagoan Lokal
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni  Naikkan Target Giling
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni Naikkan Target Giling
Program
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau