Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsisten Pakai Bahan Baku Kulit Asli, Kuncoro Raup Omzet Rp 80 Juta Per Bulan

Kompas.com - 10/02/2022, 13:34 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Mengembangkan Jaringan

Sekitar tahun 2015, dia mulai berpikir untuk mengembangkan jaringan pemasaran. Salah satunya adalah lewat pameran. Dengan pameran, dia berharap bisa memperluas area pemasaran dan memperoleh pembeli baru.

Kemudian dia berinisiatif mengajukan pinjaman ke Pertamina. Kebetulan BUMN migas ini memiliki program untuk pemberian kredit lunak untuk UMKM sebagai bagian dari program PKBL perseroan.

Tujuan mengajukan pinjaman itu sebenarnya lebih ke arah ingin mendapatkan pendampingan dan punya kesempatan diajak ikut pameran. 

Gayung bersambut, dan Pertamina memberi kesempatan kepada Kuncoro untuk ikut pameran di berbagai daerah. Bahkan pada tahun 2019 dia diajak ikut pameran ke Bangladesh.

Jaringan semakin lama berkembang. Banyak order yang dia terima. Mulai dari perorangan hingga institusi.

Dari bisnis yang dijalankan itulah, dalam sebulan dia berhasil mengantongi omzet hingga Rp 80 juta dengan mempekerjakan 10 orang.

Gerakan Anti-Mengeluh

Tak dimungkiri bahwa pandemi telah membuat perekonomian berbagai negara anjlok. Pun di Indonesia. Hal ini turut memengaruhi bisnis yang dijalankan oleh Kuncoro.

Omzet yang tadinya bisa mencapai Rp 80 juta per bulan, kemudian anjlok menjadi hanya Rp 20 juta per bulan. Dia terus memutar otak agar karyawan tetap bisa bekerja.

Baca juga: Bank DKI Targetkan Penyaluran KUR Rp 1 Triliun untuk UMKM

Akhirnya dia menemukan strategi, yakni membuat produk-produk kerajinan kulit dengan harga murah. Ini karena selama ini kerajinan kulit identik dengan harga mahal. Strategi yang ditempuh pun berhasil, dan perlahan-lahan order kembali masuk. 

Dia pun optimistis bisnis yang dijalankan akan terus membaik seiring dengan pulihnya perekonomian.

"Saya bersama teman-teman komunitas perajin kemudian menggulirkan Gerakan 'Anti-Sambat' atau Gerakan Anti-Mengeluh. Ini tujuannya agar para pelaku UMKM tetap memiliki semangat untuk memperbaiki keadaan yang ada," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com