JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah sukses menjalankan bisnis pertama, kamu pasti berkeinginan untuk ekspansi. Melebarkan sayap usaha dengan membuka cabang baru.
Wajar saja karena bisnis pertama sudah berkembang cukup baik. Selain itu, kamu juga sudah memiliki pengalaman serta modal untuk mewujudkan keinginan tersebut di tempat atau kota lain.
Dalam membuka cabang baru di suatu wilayah, tidak bisa dilakukan sembarangan. Semua harus diperhitungkan dengan matang dan cermat, serta didasari beberapa faktor, seperti meningkatnya jumlah pelanggan, tingginya permintaan produk di satu wilayah, menemukan rekan bisnis untuk buka cabang baru, dan lainnya.
Hal ini dilakukan agar target dan tujuan membuka cabang baru dapat tercapai, berjalan dengan lancar. Menghindari pengembangan bisnis yang tersendat akibat salah mengelola sejak awal.
Berikut hal yang harus diperhatikan saat akan membuka cabang baru, seperti dikutip Cermati.com.
Cari lokasi cabang usaha baru yang strategis dan potensial. Artinya, memiliki prospek yang bagus untuk menjual produk yang kamu tawarkan. Sebelumnya, kamu dapat melakukan riset atau survei kecil-kecilan, sehingga dapat memiliki lokasi cabang yang tepat.
Selain itu, lokasi cabang usaha yang baru tidak terlalu jauh jaraknya dengan cabang pertama kamu. Sehingga memudahkan kamu mengawasi serta mengawal perkembangan cabang bisnis baru dari waktu ke waktu.
Baik cabang pertama, kedua, atau seterusnya, pastikan kamu merekrut karyawan yang terampil dan bertanggung jawab. Terampil artinya kompeten atau memiliki kemampuan untuk mengerjakan pekerjaan di bidangnya.
Misalnya, pada bisnis minuman kopi kekinian. Pastikan karyawannya punya keahlian di bidang food and beverages, terutama kopi, seperti bagian barista, pelayan kedai, dan pekerjaan lainnya.
Jika bisnis sudah memiliki cabang, berarti kamu harus merekrut seorang pimpinan, misalnya manajer atau supervisor sebagai orang yang dipercaya mengelola cabang. Pimpinan tersebut juga harus orang yang berkompeten di bidangnya.
Kamu juga harus mempersiapkan sistem kerja yang jelas. Agar setiap karyawan memahami tugas dan tanggung jawabnya dalam menjalankan operasional usaha di cabang.
Misalnya, jika melayani pelanggan, aturan atau standarnya harus ramah, senyum, dan sapa. Jadi, sistem kerja ini menjadi pedoman atau panduan kerja yang memudahkan pelaksanaan tugas atau pekerjaan karyawan.
Tujuannya, agar pelaksanaan operasional cabang berjalan dengan lancar, dan karyawan mendapatkan hasil kerja yang baik. Karena pekerjaan dilakukan sejalan dengan standar atau sistem kerja yang sudah dibuat.
Baca Juga: 7 Bisnis Kuliner yang Berpotensi Untung Besar Tahun Ini
Pembukaan cabang baru bisa menjadi momen tepat untuk kamu melakukan gebrakan bisnis, seperti merilis produk baru, perbaikan layanan atau lainnya.
Pastikan kamu mempersiapkan strategi maupun inovasi bisnis yang baru, sehingga kehadiran cabang baru dapat menjawab kebutuhan dan memberikan kepuasan bagi pelanggan.
Saat kamu membuka cabang usaha baru, pastikan tidak akan mengubah kualitas produk dan layanan. Misalnya bisnis kuliner, kualitas rasa makanan dan minuman yang ada di cabang kedua harus sama dengan di cabang pertama.
Jika tidak, pelanggan akan merasa kecewa. Apalagi bila pelanggan sering makan di cabang pertama, lalu merasakan kualitas yang berbeda di cabang kedua. Ini akan menunjukkan bahwa kamu tidak konsisten menjaga kualitas produk.
Saat ini, jika hanya mengandalkan cara offline, bisnis akan susah berkembang. Gunakan kecanggihan teknologi untuk mempromosikan produk yang dijual melalui media sosial, sistem penjualan lewat aplikasi pesan antar online, maupun situs belanja online atau e-commerce.
Jadi, target pasarnya lebih luas. Tidak hanya orang-orang di lingkungan sekitar lokasi cabang, tetapi juga merambah dari daerah lain berkat penjualan daring. Bisnis kamu pun akan maju pesat.
Membuka cabang usaha baru dapat memberi keuntungan berlipat ganda, memperluas usaha, sekaligus membangun citra dari merek bisnis kamu. Tetapi buka cabang baru membutuhkan modal yang besar.
Besarannya bisa mulai dari puluhan juta, ratusan juta, sampai miliaran rupiah tergantung besar kecilnya cabang usaha. Modal ini untuk membiayai kebutuhan operasional di cabang baru, seperti gaji karyawan, sewa tempat, hingga sistem pendukungnya.
Oleh karena itu, pastikan kamu membuat perencanaan anggaran atau modal usaha secara rinci. Lalu hitung semua modal yang kamu butuhkan untuk membuka cabang baru hingga akhirnya bisnis tersebut benar-benar bisa menghasilkan.
Jangan lupa untuk menempatkan sejumlah dana darurat di dalam anggaran, sebab kamu tidak akan pernah tahu kapan akan menemui kondisi sulit ketika menjalankan cabang bisnis yang baru.
Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.