Sebagai contoh, kamu seorang pengepul sayuran. Membeli timun seharga Rp 2.000 per kg dari petani. Dijual ke pedagang pasar Rp 3.000 per kg.
Setelah dikurangi biaya-biaya, keuntungan bersih kamu sebesar Rp 700 per kg. Jika membeli timun sebanyak 5 kwintal (500 kg), berarti keuntungan yang kamu dapat Rp 350.000. Dengan modal Rp 1 juta, untung segitu. Lumayan kan? Itu baru satu jenis sayuran saja.
Untuk menjalankan bisnis ini, tentu saja kamu harus menyiapkan modal. Mulai saja dulu dengan modal kecil atau secara bertahap. Begitu sudah tahu kondisi pasar, banyak kenalan distributor dan pedagang, bisa ditambah lagi modalnya.
Emak-emak kalau masak bumbunya harus medok. Banyak rempah dapur yang dipakai agar masakannya lebih enak.
Selain konsumen individu, ada juga rumah makan, restoran, pelaku usaha katering, dan lainnya yang sangat membutuhkan rempah dapur sebagai bahan dasar makanan yang dijual.
Sungguh peluang bisnis yang memiliki potensi besar. Dan kamu dapat menjajal bisnis budidaya rempah dapur ini. Menanam sendiri rempah-rempah, seperti jahe, lengkuas, sereh, kunyit, daun jeruk, daun salam, kencur, kayu manis, dan sebagainya.
Atau kamu bisa fokus menanam satu jenis rempah dengan memanfaatkan lahan di rumah sebagai langkah awal. Misalnya budidaya lengkuas atau laos yang tidak membutuhkan banyak modal.
Pelajari tentang cara budidaya lengkuas yang baik dan benar, termasuk cara pemasarannya. Kalau berkembang, hasil budidaya kamu tidak hanya untuk memasok pasar dalam negeri, tetapi juga menembus pasar ekspor.
Pilih yang Sesuai dengan Minat
Itulah beberapa peluang bisnis pertanian yang bisa kamu lirik setelah bulan Ramadan. Bisnis pertanian yang dapat memberimu keuntungan besar dengan menjadi petani modern.
Pilih ide bisnis yang sesuai dengan minat dan bakat. Dengan begitu, kamu dapat menjalaninya dengan senang hati dan usaha pun akan berkembang.
Artikel ini merupakan hasil kerjasama antara Kompas.com dengan Cermati.com. isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.