Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Doni Sukses Berbisnis Madu setelah Tinggalkan Zona Nyaman sebagai Pegawai Bank

Kompas.com - 14/04/2022, 13:56 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

MALANG, KOMPAS.com - Menjadi karyawan bank BUMN dengan posisi yang mapan, tentu menjadi impian banyak orang. Tak cuma aspek gaji, prestise juga dipunyai oleh mereka yang bekerja di sektor finansial. Ini karena tidak semua orang bisa masuk dan bekerja di sektor tersebut.

Namun hal itu tidak terlalu menjadi obsesi Doni Pridatama (32) owner dari Sarang Maduku, Kota Malang Jawa Timur. Meski posisinya sudah lumayan mapan di sebuah bank milik pemerintah, namun itu tidak lantas membuatnya merasa harus terus menerus berada di zona nyaman.

Baca juga: Kembangkan Ekosistem, Shopee akan Lebih Banyak Libatkan UMKM Lokal

Dia merasa tertantang untuk melakukan hal lain yang bisa memberikan kontribusi yang lebih luas dari yang selama ini dia kerjakan sebagai karyawan bank. 

"Bagi saya, menjadi karyawan bank cukup 8 tahun. Setelah itu saya berpikir, berbisnis sendiri dan memberdayakan masyarakat sekitar bisa menjadi pilihan. Dari situ saya mulai merintis bisnis madu. Saya awalnya berbisnis kecil-kecilan dan secara otodidak, yakni jual beli madu dan sarangnya," kata Doni mengawali perbincangan, Rabu (13/4/2022).

Doni merintis bisnis sarang madu pada 2018 dengan modal awal Rp 500.000. Sarang madu dipilih karena saat itu banyak konsumen yang mencari madu berikut sarangnya sebagai bukti bahwa madu tersebut murni.

Tren bergeser. Tahun 2019 permintaan konsumen untuk madu cair mulai meningkat. Hal ini pula yang mendorong Doni berbisnis madu cair dalam kemasan. Dalam sebulan, dia bisa menjual madu cair sebanyak 25 kg.

Madu-madu yang dijual tersebut berasal dari ternak lebah yang dijalankan sendiri serta mengambil dari peternak lain sebagai tambahan pasokan. Untuk pengiriman ke konsumen, dia sendiri yang menjadi kurir.

Pada tahun itu pula, Doni bergabung dengan platform e-commerce Shopee. Seiring itu pula, penjualan madu cair yang dirintisnya mengalami kemajuan yang sangat pesat.

Jika sebelum bergabung dia mampu menjual 25 kg per bulan, begitu bergabung dia bisa menjual madu hingga 3 ton per bulan.

Besarnya permintaan madu cair yang hampir seluruhnya datang dari e-commerce, mendorong Doni fokus pada bisnis jual-beli madu dengan brand Sarang Maduku. Sementara itu pengelolaan sarang lebah, dia lepaskan.

Baca juga: Jualan di Shopee? Manfaatkan Fitur-fitur Ini agar Penjualan Maksimal

Hal itu pula yang mendorong Doni semakin giat mencari pasokan madu dari berbagai peternah lebah. Dengan sistem kontrak dan beli putus, dia menggandeng tujuh pertani lebah di Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan jumlah stup atau kotak lebah mencapai 1.000 kotak.

Melalui kerjasama tersebut, Doni mampu memenuhi permintaan yang terus mengalami peningkatan.

Berkah Pandemi 

Puncak dari tingginya permintaan adalah saat pandemi Covid-19. Sebagaimana diketahui, awal 2020, Indonesia masuk ke dalam masa pandemi. Banyak orang yang melakukan ikhtiar dengan mengonsumsi makanan sehat untuk menjaga imun tubuh.

Ini pula yang mendorong omzet penjualan dari Sarang Maduku milik Doni naik signifikan. Ada ratusan order yang masuk setiap harinya karena konsumen menginginkan asupan makanan sehat.

"Hampir semua order tersebut masuk melalui Shopee," jelas Doni.

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

Training
Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Training
Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Training
Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Training
Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Program
Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Jagoan Lokal
Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Program
CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

Training
Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Training
CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

Program
Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps 'Sapa UMKM'

Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps "Sapa UMKM"

Program
 Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Training
Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Program
Menteri UMKM Sebut Judi 'Online' Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Menteri UMKM Sebut Judi "Online" Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Training
Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau