Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Enak, Ini Kunci agar Bisnis Kuliner Laku Keras

Kompas.com - 17/04/2022, 17:18 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis kuliner, seperti menjual makanan dan minuman semakin menjamur. Bisnis yang terbilang mudah, karena bisa dimulai dengan modal kecil dan dari rumah.

Bisnis yang tidak ada matinya, mengingat semua orang membutuhkan makan dan minum. Pembelinya dari masyarakat ekonomi kelas bawah sampai kelas atas.

Sementara penjualnya, dari mulai pedagang kaki lima hingga restoran mewah. Menyajikan menu makanan dan minuman yang sesuai dengan target pasarnya.

Walaupun kelihatannya gampang, merintis bisnis kuliner tidak boleh sembarangan. Sebab ini menyangkut ‘mulut’ dan ‘perut’ orang banyak.

Bukan hanya harus enak, tetapi juga ada resep atau kunci lain agar dagangan makanan dan minuman yang kamu jual laris manis, sehingga bisnis kuliner maju atau berkembang pesat.

Apa saja rahasianya? Berikut jawabannya, seperti dikutip dari Cermati.com.

  • Memberi pengalaman atau sensasi berbeda

Menciptakan produk makanan dan minuman yang enak saja tidak cukup. Meskipun rasa merupakan hal paling penting dalam bisnis kuliner.

Tapi kini, konsumen ingin mendapatkan sesuatu yang lebih, seperti mendapatkan pengalaman atau sensasi yang berbeda ketika menikmati kuliner buatan kamu.

Sebagai contoh, buat produk bakso mercon, yang kalau digigit rasa pedas dari cabai di dalam bakso akan meledak di mulut konsumen. Atau jika kamu membuka restoran, buat dengan konsep instagramable sehingga pengunjung juga bisa berswafoto ria.

Bisa juga bisnis kuliner yang menawarkan makan atau minum dari ketinggian di atas pohon, ketinggian di atas gedung, atau bertema alam yang di bawahnya air mengalir seperti sungai. Sehingga pengunjung dapat merasakan pengalaman baru.

  • Pelayanan yang ramah

Konsumen adalah raja. Pernyataan ini berlaku untuk semua bisnis, termasuk bisnis kuliner. Pentingnya melayani dan memberikan pelayanan ramah kepada konsumen.

Apapun tipe dan karakter konsumen, seorang pelaku usaha maupun pekerja di bisnis kuliner harus mampu melayani konsumen dengan ramah. Senyum dan sapa kepada semua konsumen yang datang tak memandang jabatan, jenis kelamin, status sosial, dan sebagainya.

Pun ketika harus menghadapi komplein atau keluhan konsumen. Mesti disikapi dan ditanggapi dengan ramah. Ini dilakukan untuk menjaga kepuasan konsumen dan menjadikan pelanggan loyal yang selalu datang serta mencari produk kamu.

  • Perhatikan kualitas produk

Hal penting lainnya yang akan membawa bisnis kuliner sukses adalah kualitas produk. Perhatikan bahan-bahan yang kamu gunakan untuk memproduksi makanan dan minuman.

Gunakan bahan-bahan yang berkualitas baik tanpa pengawet, tanpa zat kimia berbahaya, tanpa pewarna buatan. Bahan berkualitas baik tidak harus mahal.

Pastikan pula selalu mencuci bersih bahan yang digunakan sebelum diproses. Selalu jaga kebersihan dapur, jangan sampai ada binatang menjijikan, seperti kecoa, tikus, cicak, bahkan rambut sekalipun.

Ikat rambut jika rambut panjang, gunakan penutup kepala, masker, dan sarung tangan khusus ketika memasak. Hal ini untuk menjaga kebersihan dan kesehatan produk makanan serta minuman yang disajikan ke konsumen.

Baca Juga: 13 Cara Mudah Memulai Bisnis Travel

  • Gunakan kemasan menarik

Rasa sudah oke, kualitas bersih dan sehat, pelayanan ramah, tetapi begitu disajikan ‘buruk rupa.’ Penampilan kurang apik dan menarik, sehingga membuat konsumen tidak bergairah untuk menyantapnya.

Agar memberi nilai tambah pada produk makanan dan minuman yang kamu jual, gunakan kemasan yang menarik. Sehingga membuat konsumen atau pelanggan jatuh hati dan terlihat lebih profesional.

Begitupun ketika makanan disajikan ketika dine in atau makan di tempat. Harus ditata dengan cantik supaya mengundang nafsu makan.

  • Promosikan lewat food vlogger dan jual online

Agar bisnis kuliner kamu dikenal banyak orang, apalagi jika kamu sudah memiliki bisnis kuliner yang unik, promosikan melalui food vlogger. Buat konsep mukbang atau endorse, sehingga bisnis tersebut bisa viral.

Selain itu, gunakan metode pemasaran online lewat media sosial maupun toko online di e-commerce. Bisa untuk pengiriman pesan antar via ojek online. Hal ini dilakukan agar produk laku keras dan keuntungan meningkat berkali lipat.

Siap Bawa Bisnis Kuliner Kamu To The Moon?

Jika kamu baru ingin memulai bisnis kuliner, praktikkan tips di atas supaya bisnis kuliner sukses dan memenangkan persaingan.

Rencanakan dengan matang setiap merintis dan membangun bisnis kuliner agar mendapat hasil maksimal, dibarengi dengan kunci lainnya, yaitu tekun, ulet, dan pantang menyerah.

Artikel ini merupakan hasil kerjasama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau