Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaatkan Momen Mudik, Teten Masduki Dorong Rest Area jadi Ajang Promosi UMKM

Kompas.com - 28/04/2022, 16:36 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

"Ini menjadi bagian dari CSR dan komitmen sustainability kami, agar UMKM naik kelas," kata Heru.

Presiden Joko Widodo mengatakan, kondisi arus mudik tahun ini diperkirakan sangat ramai. Presiden mengungkapkan, berdasarkan data pemerintah ada puluhan juta kendaraan pribadi yang akan menempuh perjalanan mudik pada Lebaran mendatang.

"Arus mudik tahun ini diperkirakan akan sangat besar, menurut laporan yang saya terima, diperkirakan ada 23 juta mobil pribadi dan 17 juta sepeda motor yang akan melakukan perjalanan mudik di Pulau Jawa saja," ujar Jokowi dalam keterangan video pada Kamis (14/4/2022) sore.

UMKM Bukan Bumper

Karena pemerintah menyadari, dari waktu ke waktu, dari masa krisis satu ke krisis yang lain, justru UMKM-lah yang menjadi penopang dan bertahan sehingga tak bisa lagi berpikir UMKM hanya sebagai bumper.

Dunia UMKM sendiri menyediakan 97 persen lapangan kerja dan UMKM hanya mengakses kurang dari 20 persen kredit perbankan.

"Ekonomi Indonesia itu ekonomi rakyat, ya UMKM. Maka perlu ekosistemnya dibangun. Saya juga sudah minta diatur lahan untuk UMKM, tapi harga sewa juga jangan kemahalan. Aturan 30 persen itu juga termasuk dihitung biaya sewa yang kompetitif," ujar Teten.

Ia juga mengingatkan, salah satu yang perlu diperhatikan adalah kemasan oleh-oleh yang pasti menjadi buruan pemudik saat pulang kampung. Teten meminta, agar para pelaku UMKM memperhatikan kemasan dari produk yang dijual.

"Oleh-oleh ini jangan dianggap enteng. Ia punya potensi penjualan yang sangat besar dan menjadi kekuatan ekonomi rakyat. Orang kalau mudik pasti yang dicari oleh-oleh khas daerahnya bukan yang lain. Jadi saya juga meminta pemerintah daerah atau dinas setempat membantu UMKM dalam mengemas produknya agar menarik," kata Teten.

Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) sendiri kata Teten, memiliki program Rumah Produksi bersama yang membantu UMKM untuk bisa memproduksi barang serta kemasannya secara bersama-sama, namun dengan harga yang murah.

Saat ini sudah waktunya ekonomi kecil diagregasi, agar meningkatkan produk dan mutunya, sehingga tak kalah bersaing dengan produk industri besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com