Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Acara G20 di Yogyakarta, KemenKopUKM Dorong Wirausaha Perempuan Tingkatkan Kontribusi dalam Pemulihan Ekonomi

Kompas.com - 19/05/2022, 12:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mendorong wirausaha perempuan agar meningkatkan kontribusinya dalam upaya pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19.

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM), Teten Masduki saat memberikan opening remarks dalam acara G20 Empower 2nd Plenary Meeting: Women In SMEs As Drivers of Economic Growth, di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (18/5), mengatakan kontribusi dan peran perempuan dalam kewirausahaan termasuk UMKM sampai saat ini tercatat sangat besar.

“Sekitar 64 persen dari 64 juta UMKM digerakkan oleh perempuan. Bahkan di Indonesia, UMKM berkontribusi terhadap 60 persen pendapatan nasional,” kata Teten dalam siaran pers, Kamis (19/5/2022).

Baca juga: Kisah Hastin Atasasih, Berbisnis dan Lestarikan Batik Khas Purworejo

Teten mengatakan, KemenKopUKM memberikan dukungan penuh agar pelaku usaha perempuan ini terus meningkatkan kontribusinya. Terutama pascapandemi COVID-19, peran pelaku usaha perempuan juga mendorong percepatan pemulihan ekonomi.

"Pandemi selama dua tahun terakhir, telah mengakibatkan kemunduran ekonomi dan mengubah perilaku belanja konsumen dan rantai pasokan global. Dampak pandemi ini dirasakan lebih parah oleh pelaku usaha kecil dan menengah dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan besar. Di mana pelaku UMKM harus menghadapi kebangkrutan atau penurunan pendapatan," kata Teten.

Teten menegaskan, tantangan baru yang juga dimunculkan pasca-pandemi adalah, peningkatan kesenjangan gender dalam partisipasi dan peluang ekonomi.

Riset menunjukkan pandemi paling mempengaruhi pengusaha perempuan, dengan mencapai angka 76 persen, karena perempuan harus bekerja dari rumah.

Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di bidang batik, Hastin Atasasih (46) asal Kedungkamal, Grabag, Purworejo menunjukkan koleksi batik khas Purworejo bermotif tarian dolalak di rumahnya, Rabu (11/5/2022) siang. Batik Purworejo memiliki motif-motif khas yang berasal dari hasil bumi dan kesenian.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di bidang batik, Hastin Atasasih (46) asal Kedungkamal, Grabag, Purworejo menunjukkan koleksi batik khas Purworejo bermotif tarian dolalak di rumahnya, Rabu (11/5/2022) siang. Batik Purworejo memiliki motif-motif khas yang berasal dari hasil bumi dan kesenian.

Acara yang digelar secara hybrid ini turut dihadiri secara offline oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati (Bintang Puspayoga), Co-Chairman G20 Empower Rinawati Prihatiningsih, dan Charwoman G20 Empower Yessie D Yosetya. Selain itu juga dihadiri secara online oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno.

Teten melanjutkan, peran pelaku usaha perempuan tak bisa dipandang sebelah mata baik di Indonesia sendiri maupun di level global. UMKM yang dimiliki dan dipimpin oleh perempuan sekaligus merupakan bagian dari upaya mencapai kesetaraan gender dalam partisipasi ekonomi.

"Perempuan juga merupakan tulang punggung banyak ekonomi di seluruh dunia, terutama di Indonesia. Di mana bisnis yang dimiliki oleh perempuan memiliki peran kunci dalam pengurangan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, dan diversifikasi ekonomi. KemenKopUKM mendukung UKM perempuan terus berinvestasi dalam percepatan pemulihan ekonomi yang inklusif," kata Teten.

Baca juga: Warga Binaan LP Perempuan di Malang Kebanjiran Pesanan Kue

Ia mengatakan, saat ini dunia tengah berupaya melakukan pemulihan ekonomi pascapandemi dan sedang berjuang mengurangi dampak pandemi terhadap bisnis, maka pemulihan terhadap bisnis yang dimiliki dan dipimpin oleh perempuan juga menjadi sangat penting.

Selaras dengan target tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG) dan deklarasi G20, G20 Empower sebagai aliansi antara swasta dan pemerintah dimaksudkan untuk membangun kesadaran yang lebih kuat, tentang produktivitas perempuan pasca-pandemi. Mendukung dan meningkatkan kolaborasi adalah pilar penting bagi pertumbuhan ekonomi.

Selanjutnya bentuk dukungan KemenKopUKM kepada usaha perempuan adalah, menyelenggarakan Seminar Pemberdayaan Wirausaha Perempuan Melalui Bisnis Inklusif, yang berlangsung pada Maret 2022 sebagai side event G20.

Pelaku UMKM perempuanDok. Humas KemenKopUKM Pelaku UMKM perempuan

Kemudian juga mengadopsi tiga rekomendasi kebijakan berwawasan ke depan, yang dapat memperkuat komitmen aksi kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, dalam membangun kembali produktivitas perempuan. Khususnya pada UKM yang dimiliki dan dipimpin oleh perempuan.

Rekomendasi pertama, Teten menegaskan pentingnya meningkatkan kerja sama antara pemerintah, swasta, dan investor untuk mendukung wirausaha perempuan. Kedua, mendorong kebijakan di bidang keuangan dan infrastruktur yang sensitif gender dan memberikan akses pendanaan dan legalitas.

Ketiga, meningkatkan program literasi digital keuangan bagi pengusaha perempuan untuk meningkatkan kesiapan investasi.

Baca juga: Sri Mulyani: Penyaluran Kredit ke UMKM Perempuan Masih Rendah

Menurut Teten, pemulihan yang berfokus pada perempuan sejalan dengan janji inklusi dan pertumbuhan berkelanjutan serta menghilangkan hambatan dalam proses pemberdayaan perempuan, terutama dalam kemajuan ekonomi dan keuangan.

"Dengan pandemi yang memperlebar kesenjangan gender dalam perekonomian, khususnya UMKM, penting untuk mengambil tindakan cepat agar kita dapat memastikan bahwa perempuan tidak tertinggal," ucap Teten.

KemenKopUKM kata Teten, menyadari pentingnya peran pemberdayaan ekonomi perempuan terhadap masyarakat, keluarga dan perekonomian secara luas. Untuk itu, alasan ekonomi untuk mendukung UMKM perempuan sangatlah kuat.

"Saya berharap diskusi hari ini akan memberikan rekomendasi yang menyeluruh dan tepat dalam membangun kembali produktivitas perempuan pascapandemi. Sehingga Indonesia dan negara-negara G20 lainnya, dapat mengadopsi ke dalam kebijakan dan memperkuat kerja sama kontribusi UMKM perempuan dalam skala nasional dan global," kata Teten.

Dorongan Stakeholder

Sejumlah pelaku UMKM dari yang tergabung dalam Mitra Mania menyajikan aneka takjil di trotoar depan Joglo Mitra Kinasih Purworejo,(KOMPAS.COM/BAYUAPRILIANO) Sejumlah pelaku UMKM dari yang tergabung dalam Mitra Mania menyajikan aneka takjil di trotoar depan Joglo Mitra Kinasih Purworejo,

Secara virtual, Menteri BUMN Erick Tohir menambahkan, sebanyak 49,5 persen masyarakat Indonesia merupakan perempuan. Perempuan Indonesia juga memiliki kemampuan untuk membangun usaha, meski banyak tantangan yang dihadapi dalam bisnis maupun profesional mulai dari kesenjangan gender, puncak kepemimpinan, pelecehan, hingga kekerasan dan diskriminasi.

"Untuk di Kementerian BUMN kami menjalankan program affirmation action dengan kepemimpinan perempuan sebanyak 15 persen. Saat ini targetnya kami tingkatkan hingga 20 persen di tahun 2022," kata Erick.

Baca juga: Hai Perempuan! Ini Mental yang Wajib Dimiliki agar Sukses Berbisnis

Erick menyambut baik penyelenggaraan G20 Empower, sehingga ke depan diharapkan terjadi kerja sama antara pemerintah, swasta, dan stakeholder lainnya dalam memperjuangkan perempuan di dunia bisnis dan profesional.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno turut mendukung peran perempuan dalam berusaha. Pandemi COVID-19 membuat sektor pariwisata terkena imbas yang sangat dalam.

Untuk itu ia mengajak semua pihak untuk bersama mendorong mulai tumbuhnya industri pariwisata terutama di 5 destinasi wisata super prioritas, sekaligus mengajak pelaku usaha turut ambil bagian dalam pemulihan ekonomi.

Pengunjung Showcase dan Business Matching Tahap 2 di Gedung Smesco, Pancoran, Jakarta Selatan pada Rabu (20/4/2022). Showcase dan Business Matching Tahap 2  merupakan ajang yang mempertemukan stakeholder dengan produsen barang/jasa dalam upaya meningkatkan serapan belanja pemerintah atas produk dalam negeri dalam rangkaian Gernas BBI.Dok. Humas KemenKopUKM Pengunjung Showcase dan Business Matching Tahap 2 di Gedung Smesco, Pancoran, Jakarta Selatan pada Rabu (20/4/2022). Showcase dan Business Matching Tahap 2 merupakan ajang yang mempertemukan stakeholder dengan produsen barang/jasa dalam upaya meningkatkan serapan belanja pemerintah atas produk dalam negeri dalam rangkaian Gernas BBI.

Selanjutnya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga menekankan, perlunya dukungan dari berbagai pihak dalam mendorong kontribusi usaha perempuan dalam pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi. Potensi ekonomi yang dibangun oleh perempuan,memberikan dampak signifikan bagi ekonomi Tanah Air juga dunia.

"Potensi perempuan harus terus berlangsung dan dimaksimalkan. Bukan hanya bagi ekonomi negara ini, tetapi untuk ketahanan ekonomi dunia. Seperti yang saat ini dilakukan dalam G20 Empower. Mendorong masyarakat juga untuk menghapus stigma dan stereotype bahwa perempuan hanya manusia kedua. Pemberadayaan perempuan mampu menginspirasi dunia," kata Bintang.

Baca juga: Sebagian Besar UMKM Dijalankan Perempuan, Pemerintah Fokus Kurangi Kesenjangan Gender

Sebagai penutup Co-Chairman G20 Empower Rinawati Prihatiningsih menyampaikan, dalam Presidensi G20 Indonesia ini, acara talkshow pemberdayaan perempuan adalah sebagai dorongan ekonomi.

"Hal ini sesuai dengan target SDGs G20 dan visi G20, untuk meningkatkan produktivitas perempuan pasca pandemi," kata Rinawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com