Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis Penipuan KTA yang Mengintai Pelaku Usaha, Waspada!

Kompas.com - 25/06/2022, 11:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Pelaku menyamar sebagai telemarketing untuk memudahkan aksinya. Orang awam yang tidak tahu tentang modus ini sudah pasti menjadi korban penipuan.

Diladeni teleponnya, dan menjawab seluruh data pribadi yang diminta pelaku, seperti detail kartu kredit dan kartu ATM (nomor kartu, kode CVV, expiry date), sampai kode OTP dan PIN atau password.

Perlu diketahui, telemarketing atau petugas bank resmi tidak akan meminta data pribadi nasabah tersebut. Hati-hati juga, biasanya nomor telepon yang menghubungi korban hampir mirip dengan nomor telepon bank resmi.

Cara menghindarinya:

• Waspada jika menerima telepon dari nomor yang tidak dikenal
• Jangan berikan kode OTP, kode CVV, PIN atau password kepada siapapun termasuk pihak yang mengaku sebagai telemarketing atau petugas bank
• Menggunakan aplikasi pembaca nomor telepon, sehingga kamu bisa langsung memblokir nomor tersebut bila meminta data pribadi lengkap.

Baca Juga: Pinjaman KTA Buat Dana Darurat, Boleh atau Tidak?

4. Pendaftaran KTA melalui website palsu

Seiring dengan semakin canggihnya teknologi, penipuan berbasis online pun kerap kali terjadi.

Salah satunya dengan menggunakan website palsu sebagai wadah untuk mendapatkan identitas korban. Tentu dengan iming-iming pinjaman besar, suku bunga rendah, persyaratan mudah dan proses cepat.

Alamat website ini biasanya disematkan di email atau SMS. Ketika diklik, maka kamu akan diarahkan menuju website tersebut. Kamu diminta untuk mengisi data pribadi dan tergoda memberikannya demi ‘janji manis’ tersebut.

Trik paling banyak digunakan penipu adalah membuat situs webnya sangat mirip atau meniru alamat merek atau perusahaan besar. Seperti website bank atau fintech besar yang menawarkan pinjaman KTA.

Cara menghindarinya:

• Cek alamat situs web dan nama domain, seperti Yah00.com atau Amazon.net, padahal alamat sebenarnya adalah yahoo.com (menggunakan huruf O bukan angka nol) dan Amazon.com.
• Ada juga yang seharusnya menggunakan domain (.com), namun website palsu malah menuliskan (.co.id) atau menggunakan (.blogspot dan .wordpress) sebelum penulisan (.com). Situs ini mencurigakan karena merupakan blog pribadi seseorang.

5. Menyamar sebagai kreditur bank

Modus penipuan ini langsung, yaitu dengan mendatangi korban. Pelaku biasa mengaku sebagai kreditur atau pihak bank yang sedang mencari debitur untuk mencapai target penyaluran pinjaman KTA.

Waspada terhadap kreditur bodong tak dikenal, apalagi jika tidak memakai tanda pengenal. Sebab, ada kreditur yang menggunakan KTP dan berhasil mendapatkan mangsa. Namun ternyata, dana pencairan KTA bukan diterima korban, melainkan ditransfer ke rekening pelaku atau kreditur abal-abal ini.

Cara menghindarinya:

• Lebih waspada terhadap orang yang tidak dikenal, terutama jika menawarkan pinjaman KTA dari rumah ke rumah
• Sebaiknya tolak penawaran secara halus
• Tidak memberikan data diri apapun kepada orang asing.

Mengajukan Pinjaman KTA Ada Prosedurnya

Siapapun pasti butuh uang, apalagi jika kondisinya sangat mendesak. Namun bukan berarti langsung percaya dan termakan iming-iming pinjaman KTA yang secepat kilat, bunga rendah, dan plafon kredit besar.

Perbankan maupun fintech sudah memiliki prosedur masing-masing tentang pengajuan KTA. Jadi, ikuti prosedur resminya agar kamu tidak menjadi korban penipuan KTA yang dapat merugikanmu.

 

Artikel ini merupakan hasil kerjasama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kadin Sebut Digitalisasi Buka Peluang Baru dalam Bisnis

Kadin Sebut Digitalisasi Buka Peluang Baru dalam Bisnis

Program
Ini 3 Cara Membangun Kedekatan Emosional dengan Konsumen

Ini 3 Cara Membangun Kedekatan Emosional dengan Konsumen

Training
5 Tips Mengatur Karyawan Bisnis Anda

5 Tips Mengatur Karyawan Bisnis Anda

Training
Perjalanan Ratna Merintis Batik Handayani Geulis, Mulai dari Melahirkan Pengrajin Batik Bogor

Perjalanan Ratna Merintis Batik Handayani Geulis, Mulai dari Melahirkan Pengrajin Batik Bogor

Jagoan Lokal
3 Tips Memperoleh Review Positif dari Pelanggan untuk Bisnismu

3 Tips Memperoleh Review Positif dari Pelanggan untuk Bisnismu

Training
3 Penyebab Bisnis Tidak Berjalan Optimal

3 Penyebab Bisnis Tidak Berjalan Optimal

Training
Hadapi Pesanan Melonjak, Soes Surgawi Fokus Tingkatkan Kinerja Tim Produksi

Hadapi Pesanan Melonjak, Soes Surgawi Fokus Tingkatkan Kinerja Tim Produksi

Training
Belasan Warga Binaan Perempuan Malang Pamerkan Produk Fesyen

Belasan Warga Binaan Perempuan Malang Pamerkan Produk Fesyen

Training
Berdayakan UMKM Orang Asli Papua, Pemkab Sorong Anggarkan Rp1,7 miliar

Berdayakan UMKM Orang Asli Papua, Pemkab Sorong Anggarkan Rp1,7 miliar

Program
Dari Driver Ojek Online, Olan Sukses Jadi Juragan Loyang dengan Bantuan KUR

Dari Driver Ojek Online, Olan Sukses Jadi Juragan Loyang dengan Bantuan KUR

Jagoan Lokal
Wujudkan Passion di Bidang Fesyen, Frida Aulia Bangun Bisnis hingga Kenalkan Batik ke Mancanegara

Wujudkan Passion di Bidang Fesyen, Frida Aulia Bangun Bisnis hingga Kenalkan Batik ke Mancanegara

Jagoan Lokal
3 Cara Mengatasi Ulasan Negatif di Platform Online, Pelaku Usaha Harus Tahu

3 Cara Mengatasi Ulasan Negatif di Platform Online, Pelaku Usaha Harus Tahu

Training
Cara Soes Surgawi Manfaatkan Kuis Berhadiah untuk Strategi Promosi

Cara Soes Surgawi Manfaatkan Kuis Berhadiah untuk Strategi Promosi

Training
Pertamina Berdayakan Perempuan untuk Kembangkan Produk Ramah Lingkungan

Pertamina Berdayakan Perempuan untuk Kembangkan Produk Ramah Lingkungan

Program
Dinamisnya Industri Perkakas Logam yang Menghidupi Banyak Warga di Citeureup

Dinamisnya Industri Perkakas Logam yang Menghidupi Banyak Warga di Citeureup

Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com