Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaatkan Bahan-bahan di Sekitar, Amanda Jalankan Bisnis Fesyen Ramah Lingkungan

Kompas.com - 23/07/2022, 16:59 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Masyarakat semakin menyadari pentingnya menggunakan bahan-bahan alami untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Di perkotaan, gaya hidup back to nature telah memunculkan berbagai permintaan baru, salah satunya di bidang fesyen.

Adapun permintaan yang itu adalah penggunaan bahan alami untuk pewarnaan alami nadan dapat menghasilkan motif yang unik dan otentik di berbagai produk fesyen.

Metode ini lazim disebut dengan ecoprint, yakni proses pewarnaan dan pembuatan motif melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang atau bagian tubuh lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain maupun bahan-bahan tertentu.

Baca juga: Kisah Serra Esterlin, Lestarikan Seni Lukis Khombow Khas Sentani hingga Tuai Omzet Puluhan Juta

Di Sumatera Utara khususnya di Medan, tren ini mulai muncul seiring dengan banyaknya masyarakat yang ingin mengenakan produk fesyen yang menggunakan bahan pewarnaan alami.

Hal ini pula yang coba dimanfaatkan oleh Amanda Salsabilla Ramadhani (23), melalui usaha ecoprint dengan brand Lembah Hijau Collection (LH Collection) yang berada di Medan Sumatera Utara.

"Tak hanya untuk baju, namun ecoprint juga banyak digunakan untuk mewarnai sepatu, gamis, sajadah. Peminat sudah mulai banyak," ujarnya saat berbincang dengan Kompas.com, Sabtu (23/7/2022).

Amanda memang memiliki passion di bidang fesyen. Sebelumnya, dia merupakan lulusan salah satu SMK di Medan dengan mengambil jurusan Tata Busana. Dalam perjalanannya, dia terus memperdalam skill-nya di bidan desain fesyen.

Amanda memilih untuk menjalankan bisnis fesyen yang dipadukan dengan ecoprint lantaran permintaan terhadap penggunaan pewarna alami mulai membesar di pasar.

Tak hanya itu, bisnis ecoprint ini dijalankan karena dia melihat ada banyak bahan yang bisa dimanfaatkan untuk bahan pewarnaan alami. Bahan-bahan tersebut seringkali dibiarkan begitu saja dan kurang dimanfaatkan sehingga tidak punya nilai ekonomi.

Manfaatkan Bahan Baku yang Tersedia di Sekitar

Sebagai metode pewarnaan dengan menggunakan bahan-bahan yang alami, ecoprint memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar. Mulai dari bunga, daun, serta bahan-bahan organik lainnya.

Amanda menceritakan, bahwa untuk memenuhi bahan baku, dia juga memanfaatkan sisa-sisa bahan makanan seperti halnya ampas teh. Bahan tersebut diolah hingga menghasilkan pewarna alami. 

Bahan-bahan untuk ecoprintdok LH Collection Bahan-bahan untuk ecoprint
Pada 2019, dia mencoba mengaplikasikan ecoprint pada berbagai produk fesyen seperti halnya untuk jahitan baju, jilbab, tas, taplak, meja sarung bantal, dan sebagainya. Produk-produk itu coba ditawarkan melalui medsos serta lewat pameran. 

Tak disangka, konsumen tertarik dengan produk-produk yang diwarnai dengan menggunakan bahan alami. Ini karena tidak banyak produk yang memiliki corak unik dan menggunakan pewarnaan alami.

Sejumlah pelanggan menyukai motif ecoprint yang diaplikasikan pada kain katun, kanvas , kulit atau kertas, hingga sepatu kanvas karena motif yang dihasilkan cukup eksklusif dan tidak berupa motif yang massal atau dipakai oleh banyak orang.

"Karena itu pula, ada pelanggan yang kemudian memesan baju dengan ecoprint kepada kami untuk baju seragam keluarga besarnya," jelas Amanda.

 

Halaman:

Terkini Lainnya
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Jagoan Lokal
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
Training
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Program
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha 'Outdoor' untuk Perluas Akses Pasar
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha "Outdoor" untuk Perluas Akses Pasar
Training
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Training
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Program
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Jagoan Lokal
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Jagoan Lokal
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni  Naikkan Target Giling
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni Naikkan Target Giling
Program
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Jagoan Lokal
SMBC Indonesia Gandeng Komunitas Lokal Perkuat Perempuan Pelaku UMKM
SMBC Indonesia Gandeng Komunitas Lokal Perkuat Perempuan Pelaku UMKM
Training
Suadesa Festival 2025 Dorong Perputaran Ekonomi di Desa Karangrejo hingga Rp3 Miliar
Suadesa Festival 2025 Dorong Perputaran Ekonomi di Desa Karangrejo hingga Rp3 Miliar
Program
Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur
Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur
Program
Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas
Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas
Program
Rendang Buya, UMK Binaan PTBA yang Siap Mendunia
Rendang Buya, UMK Binaan PTBA yang Siap Mendunia
Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau