Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yafeth Wetipo, Dosen Biologi yang Sukses Banting Setir jadi Pengusaha Kopi Papua

Kompas.com - 28/07/2022, 08:00 WIB

JAYAPURA, KOMPAS.com - Banting setir. Itulah yang dilakukan oleh Yafeth Wetipo (34). Dulunya seorang dosen, kini Yafeth menjadi pengusaha kopi sukses.

Keputusan banting setir menjadi pengusaha kopi diambil Yafeth pada tahun 2014. Sebelum menjadi pengusaha kopi, Yafeth merupakan dosen di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) di sebuah universitas swasta di Papua.

"Saya waktu itu saya dosen biologi pada tahun 2014. Dosen biologi. Saya banting setir. Saya lihat masyarakat petani kopi di pegunungan kesusahan," ujar Yafeth saat ditemui di kedai Highland Coffee Roastery Jayapura dalam acara undangan JagoWAn Digital UKM dari Whatsapp beberapa waktu lalu.

Baca juga: Whatsapp Dorong Pengembangan UMKM Go Digital di Jayapura

Pergerakan Yafeth di dunia kopi memang bukan tiba-tiba. Kopi dikenalkan oleh ayahnya yang dulu bekerja sebagai konsultan perkebunan kopi saat dirinya masih kecil. Bisnis kopi Yafeth pun didukung oleh pihak keluarga.

"Ayah dulu fasilitator petani kopi perkebunan. Dari kecil sudah diajak ke kebun kopi sama ayah saya," kata Yafeth.

Pemilik bisnis Highland Coffee Roastery, Yafeth Wetipo (34) saat berada di Distrik Kurima, Yahukimo, Papua pada Januari 2019. Pegunungan Yahukimo merupakan daerah penyuplai biji kopi yang juga diberdayakan Yafeth.Dok. Pribadi Pemilik bisnis Highland Coffee Roastery, Yafeth Wetipo (34) saat berada di Distrik Kurima, Yahukimo, Papua pada Januari 2019. Pegunungan Yahukimo merupakan daerah penyuplai biji kopi yang juga diberdayakan Yafeth.

Yafeth tergerak untuk membantu perekonomian masyarakat Pegunungan Yahukimo dan Jayawijaya. Cara yang ia lakukan untuk membantu adalah membeli biji kopi-kopi dari Pegunungan Yahukimo dan Jayawijaya. Pada tahun 2015, ia mulai membeli biji kopi hijau dari petani lokal sekitar.

"Kami membantu dan memasarkan kopi-kopi lokal dari petani kopi lokal," ujar Yafeth.

Yafeth pun melatih para petani lokal tentang cara memproses, memasarkan, dan menjual produk kopi. Kemudian, biji-biji kopi tersebut dijual ke pelanggan di Jayapura dan di seluruh Indonesia.

Yafeth awalnya menjual biji kopi hijau (green bean). Pada tahun 2016, penjualan biji kopi hijau tersebut menurun. Akhirnya, Yafeth mengalihkan usahanya ke biji kopi yang sudah disangrai.

Baca juga: Kisah Serra Esterlin, Lestarikan Seni Lukis Khombow Khas Sentani hingga Tuai Omzet Puluhan Juta

Pintu menuju dunia profesional berawal saat Yafeth mengikuti pelatihan kewirausahaan dari Prestasi Junior Indonesia (PJI) di Tangerang. Lepas dari pelatihan, Yafeth lalu menyiapkan bisnis kopinya secara serius.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com