Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Bisnis Catering, Richard Sukses Berbisnis Sambal Andaliman

Kompas.com - 02/08/2022, 10:14 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Seiring dengan semakin ramainya pembelian, dia menerapkan sistem pesanan atau PO (purchasing order). Uang yang didapat dari pemesanan, dia gunakan untuk membeli botol kemasan.

"Sistem PO ini saya lakukan selama 1 bulan lamanya karena kondisi saat itu saya bangkrut dan tidak punya uang," kata dia.

Dia menyadari bahwa karena penjualan pertama hanya berdasarkan pertemanan, bulan selanjutnya mereka tidak mungkin rutin terus membeli.

"Dari situ saya kemudian masuk ke e-commerce. Karena saya gaptek, saya minta bantuan teman-teman saya untuk mengajari," ungkapnya.

Baca juga: UMKM Payakumbuh Ini Berhasil Ekspor 1 Ton Bumbu Rendang ke Jerman

Lambat laun bisnis sambal andaliman yang dikemas dalam botol berjalan mulus. Bahkan mulai ada reseller yang menjual kembali sambal produksi Richard.

Produksi Bertambah

Hingga kini, bisnis sambal yang dijalankan Richard telah menapaki tahun keenam. Dalam sebulan, dia mampu memproduksi dan menjual 1.200 botol sambal. Bahkan saat pandemi, produksinya justru mencapai puncak.

"Paling tinggi kami pernah mencapai 8.000 botol dalam 1 bulan," kisahnya.

Sambal yang diproduksi tersebut saat ini telah masuk ke sejumlah toko ritel di Medan dan Rantauprapat.

Namun demikian, omzet terbesar diperoleh Richard dari penjualan online, dengan porsi mencapai 85 persen.

Sementara untuk memenuhi bahan bakunya, Richard membeli andaliman langsung dari petani. Sedangkan untuk cabai, dia ambil dari pemasok.

Ke depan, Richard berencana mengembangkan bisnisnya di luar sambal. Untuk itu, dia sudah menyiapkan sejumlah rencana bisnis untuk mendukung ekspansi usahanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com