Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Tenun Ikat NTT, Gubernur NTT Sebut Tak Kalah Hebat dengan Karya Leonardo Davinci

Kompas.com - 14/08/2022, 07:00 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

"Saya harapkan instansi-instansi vertikal juga dapat mewajibkan para karyawan memakai tenun ikat satu atau dua hari dalam seminggu. Kita harus tunjukkan kebanggaan memakai karya intelektual yang hebat ini," kata Viktor.

Viktor pun mengapresiasi Bank Indonesia Perwakilan NTT, yang telah menginisiasi kegiatan festival yang bertemakan, Tenun NTT Goes to Cities Life.

Sementara itu, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti, mengatakan, kegiatan festival tenun ini merupakan bentuk dukungan pihaknya terhadap UMKM.

"Kita harus selalu bersinergi. Kegiatan Exotic Tenun Fest merupakan bagian dari bentuk dukungan BI untuk semakin meningkatkan level tenun NTT," jelas Destry.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT I Nyoman Ariawan Atmaja, dalam laporannya menjelaskan tujuan dari Exotic Tenun Fest 2022 adalah untuk meningkatkan penggunaan produk UMKM.

Termasuk juga kata Nyoman, meningkatkan kesadaran masyarakat umum terhadap keindahan motif NTT serta upaya pemulihan ekonomi.

Festival ini lanjut dia, diselenggarakan selama tiga hari yakni dari Jumat (13/8/3022) hingga (15/8/2022)

"Kegiatan Festival tahun 2022 ini, diikuti oleh 62 UMKM dengan total produk 930 produk baik itu kain tenun maupun produk turunan seperti kopi, kuliner dan lain-lain," jelasnya. (K57-12).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau