Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mak Upit, Rintis Bisnis Buah Kering saat Pandemi hingga Beromzet Rp20 Juta

Kompas.com - 06/10/2022, 09:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

Harga buah kering buat Upit dijual dengan harga kisaran Rp20.000 per kemasan 15 gram. Salah satu produk yang laris manis diserbu konsumen adalah paket buah kering untuk infused water yang di dalamnya terdapat 5 jenis buah yaitu kiwi, nanas, lemon, stroberi, buah naga, dan jeruk sunkis.

Harga paket ini terbilang ramah di kantong yakni Rp10-15.000 rupiah dengan berat 10 gram.

Dalam pemasarannya, usaha yang berproduksi di kawasan Jakarta Selatan ini telah merambah pasar digital melalui e-commerce dan terbaru di sebuah aplikasi yang tengah populer.

Alami Permintaan Aneh

Muncul sebagai "pemain" buah kering baru, banyak orang yang belum mengenal khasiat dan kelebihan produk Herbor.idUpit harus lebih aktif mengenalkan produk, proses, manfaat buah kering, dan kelebihannya dengan cara mengajak orang untuk icip-icip atau mencoba merasakan.

Upit pun turut mengikuti mengikuti perkembangan dunia digital agar pemasarannya lebih luas dan tak terbatas wilayah. Kini, Upit sedang berproses mengikuti sejumlah program kurasi agar bisa tembus pasar internasional.

Omzet Herbor.id berkisar Rp15-20 juta per bulan. Kapasitas maksimal produksi Herbor.id per hari mencapai lima kilogram. Selain itu, Herbor.id pun telah memiliki reseller.

Reseller kini masih ada beberapa yang ambil pakai merek dan tanpa label. Para reseller tersebut memesan dengan label untuk dijual perorangan, sedangkan tanpa merek untuk masuk gerai kopi.

Hingga kini, Herbor.id telah memiliki varian 18 produk. Mulanya varian-varian ini berasal dari permintaan-permintaan aneh dari konsumen.

Upit pernah melayani pesanan semangka atau nanas dikeringkan. Dari permintaan-permintaan aneh tersebut, Upit akhirnya mencoba mengakomodasi pesanan tersebut.

Dari permintaan aneh tersebut justru menjadi tantangan tersendiri bagi Upit hingga akhirnya menjadi daftar produk baru. Walaupun, dalam inovasinya ada juga pesanan bisa diakomodasi atau buahnya dikeringkan.

Leci, misalnya, begitu dikeringkan seperti kismis karena mengandung banyak gula sehingga hasil akhirnya lengket dan warnanya cokelat. Jadi, leci lebih cocok dijadikan semacam manisan.

Upit berharap pemuda yang ingin buka usaha tidak usah menunda-nunda, tetapi langsung memulai saja.

Dari apa yang dipikirkan orang-orang, menurut Upit, kuncinya bukan yang dipikirkan tetapi apa yang dikerjakan. Soalnya, segala sesuatunya setiap orang bisa belajar learning by doing.

Upit membuktikan keuletan dan kerja kreatifnya telah membuahkan hasil. Bisnis yang dirintis pada masa krisis pandemi kini mulai berbuah manis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau