JAKARTA, KOMPAS.com - Kepercayaan masyarakat terhadap keamanan digital (digital trust) menjadi kunci pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif.
Salah satu pilar penopang digital trust adalah teknologi identitas digital yang tak hanya mampu mengamankan serta memberikan kendali penuh privasi data para penggunanya melainkan juga menjadi pintu masuk ekosistem digital.
Hal ini disampaikan oleh jajaran Gugus Tugas Digitalisasi B20 Indonesia pada diskusi panel “B20 Digital ID Workshop: Scaling Trust in the Digital World” yang diselenggarakan sebagai bagian dari Presidensi G20 Indonesia oleh Sekretariat B20 bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI dan VIDA, penyelenggara identitas digital terdepan di Indonesia.
Dalam sambutannya, Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia Teten Masduki mengatakan, digitalisasi tentu membantu Usaha Mikro Kecil Menengah dalam meningkatkan daya saing, mengembangkan usaha dan menjadi pondasi bagi Indonesia untuk mengoptimalkan potensi ekonomi.
Nilai pangsa pasar ekonomi digital diprediksi sekitar 146 miliar USD dan terbesar di Asia Tenggara 2025.
"Digital trust sangat penting dalam proses onboarding digital hingga mampu mencegah penyalahgunaan, data penipuan dan lainnya. Pemerintah sendiri sedang menyiapkan kebijakan digital ekonomi dalam melindungi industri dalam negeri, UMKM, dan konsumen. Digitalisasi juga mendorong tercapainya inklusi keuangan sehingga UMKM bisa mendapatkan manfaat secara riil seperti kemudahan akses keuangan dan pemahaman literasi digital yang lebih baik,” kata Teten dalam siaran pers.
Deputi Komisioner OJK Institute dan Keuangan Digital Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Imansyah menyoroti peran penyedia layanan identitas digital dalam mewujudkan inklusi keuangan digital.
“Dengan memanfaatkan teknologi, tatap muka menjadi tidak diperlukan, seperti kehadiran fintech yang memberikan kemudahan dari sisi inovasi keuangan digital. Di sisi lain, di abad ke-21 ini OJK berupaya menjalankan fungsi pengawasannya dengan terus memperhatikan inovasi,” kata Imansyah.
Dalam menciptakan digital trust masyarakat, kehadiran identitas digital serta manajemennya yang bertanggung jawab berperan penting dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat bahwa keamanan dan kerahasiaan data mereka terjaga serta terkelola dengan baik.
Gugus Tugas Digitalisasi B20 Indonesia yang diwakili oleh Founder dan Group CEO VIDA, Niki Luhur, menjelaskan, “Dalam menghadirkan sistem identitas digital yang tangguh dengan manajemennya yang bertanggung jawab, para pemain industri seperti VIDA memahami pentingnya penerapan standar global dan praktik terbaik di industri bahkan hingga melampaui standar kepatuhan atau beyond compliance".
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.